SonoraBangka.id - Sudah jadi tradisi, seperti acara kumpul keluarga pada umumnya, saat merayakan Tahun Baru Imlek pastilah akan berlimpah makanan.
Nah, terlebih ada beberapa makanan tertentu yang dipercayai harus ada saat Imlek karena melambangkan keberuntungan.
Selain makanan utama, ada makanan pendamping atau camilan yang dihadirkan saat Imlek.
Apa sajakah itu? Yuk Simak ulasannya berikut ini.
1. Kue beras ketan
Dalam bahasa Kanton, kue beras ketan disebut 'neen' yang terdengar mirip dengan kata 'year' dan 'go' yang mirip dengan kata 'tall' atau 'higher'.
Bila digabungkan, pengucapan nama hidangan tersebut terdengar menguntungkan. Sebab artinya mencapai posisi lebih tinggi di tempat kerja atau keberuntungan setiap tahun.
Kue ini telah ada lebih dari 1.000 tahun dan memiliki banyak variasi dalam penyajiannya karena perbedaan adat istiadat di berbagai daerah di China.
Di Tiongkok Selatan, ada pilihan kue beras manis dan gurih. Sedangkan di Hong Kong, kuenya berwarna merah tua.
Kue beras ketan terbuat dari campuran tepung beras ketan dengan gula lempengan yang cair.
Adonan kemudian dikukus dan didiamkan hingga dingin. Kue bisa langsung dimakan, tapi ada juga yang menggorengnya terlebih dahulu.
2. Kue keranjang
Kue keranjang menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.
Jadi, mereka percaya, mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru Kalender Lunar mendatangkan keberuntungan dan nasib baik bagi yang memakannya.
3. Pangsit
Selanjutnya ada pangsit yang melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan kelimpahan. Pangsit dimakan saat Tahun Baru Imlek karena bentuknya seperti batangan emas.
Masyarakat Tionghoa percaya makan pangsit saat Tahun Baru Imlek dapat menghasilkan kekayaan sepanjang tahun. Ada kepercayaan semakin banyak pangsit yang dimakan, maka jumlah kekayaannya juga semakin banyak.
Pangsit biasanya terbuat dari daging dan sayuran cincang yang dibungkus dengan selembar adonan kulit.
Secara tradisional, pangsit rebus dimakan selama Imlek dan terkadang ada koin di dalamnya untuk menarik kekayaan.
Di Tiongkok Utara, pangsit bisa memiliki arti berbeda tergantung dari isiannya. Misalnya, isian berbahan dasar seledri berarti kerja keras.
Kerja keras dapat mengarah pada kehidupan kaya. Sedangkan isian kubis berarti ada ratusan cara untuk menarik kekayaan.
4. Ikan bandeng
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa ikan merupakan sumber keberuntungan dan rezeki.
Konon hal ini dipercaya sebab dalam Bahasa Mandarin, ikan disebut dengan yu atau yoo yang terdengar seperti arti kata surplus atau berlimpah.
Harapannya dengan memakan ikan seseorang akan mendapatkan rezeki yang berlimpah di tahun berikutnya.
5. Lumpia
Makanan ini sangat populer di Tiongkok Timur untuk Imlek karena melambangkan kekayaan.
Diberi nama lumpia karena dimakan selama Festival Musim Semi. Dalam hidangan Kanton, lumpia adalah jenis dim sum yang biasanya diisi dengan sayuran atau daging lalu dibungkus dengan pembungkus adonan tipis.
Gulungan tersebut kemudian digoreng hingga berwarna cokelat keemasan.
Lumpia bisa juga berisi daging babi giling, jamur, kubis, dan tauge.
Nah, ini mengilhami pepatah China yang beruntung untuk satu ton emas.
Selain itu, dalam bahasa sehari-hari, pepatah tersebut digunakan sebagai harapan untuk kemakmuran karena terlihat seperti batangan emas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan 5 Makanan Ini Harus Ada saat Imlek", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/11/170000920/alasan-5-makanan-ini-harus-ada-saat-imlek?page=3.