Jika kita sedang berusaha membina hubungan secara pribadi atau profesional, mungkin ada beberapa topik yang dapat memecah kebekuan dalam sebuah percakapan.
Misalnya, menanyakan tentang anak-anak adalah topik yang relatif aman dan cenderung mendorong orang untuk terbuka.
Bahkan -biasanya, banyak orang akan sangat antusias membicarakannya.
Chemistry melampaui konten
Dalam penelitian yang dilakukan Namkje Koudenburg dan rekan-rekannya pada tahun 2017, mereka mempelajari dampak bentuk percakapan, di luar isi kontennya dalam struktur sosial.
Mereka mengakui pentingnya interaksi sosial untuk pembentukan hubungan sosial dan kelompok.
Di samping itu, mereka memperluas pengetahuan tentang pentingnya konten percakapan.
Mereka juga berfokus pada tindakan percakapan, karena apa pun kontennya tetap bisa memengaruhi rasa solidaritas.
Dari sana didapat temuan, karakteristik mikro percakapan seperti pergantian giliran yang mulus dan keheningan singkat memiliki potensi signifikan memengaruhi regulasi hubungan, serta rasa solidaritas.
Ini merupakan hasil penelitian dari bentuk percakapan yang mewakili struktur sosial kelompok, sekaligus memberikan penilaian berkelanjutan terhadap norma-norma kelompok, hierarki, maupun realitas bersama.
Memiliki frekuensi yang sama
Koudenburg mengungkapkan, rasa solidaritas tidak muncul hanya melalui pertukaran informasi atau membandingkan opini.
Tetapi kebersamaan juga diciptakan melalui pengalaman subjektif yang memiliki frekuensi yang sama.