Oleh karena itu, kita akan lebih berhasil dalam berhubungan dengan orang lain ketika membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.
Pikirkan hal ini sebelum kita ingin membuat kesan yang baik, dan bagaimana kita memiliki minat yang sama dengan orang lain.
Nah, percakapan yang berada dalam satu frekuensi dan dapat mencairkan suasana dengan subjek yang dipilih secara aman akan memicu timbulnya chemistry.
Peran hubungan
Penelitian lain dari Zachary G. Baker dan rekan-rekannya pada tahun 2020 menjelaskan, hubungan baik memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan psikologis dasar.
Mereka menggambarkan hubungan baik itu mencakup sesuatu yang positif di antaranya rasa suka, kerjasama, pengungkapan diri, dan afiliasi.
Dalam penelitian tersebut, hubungan yang ditemukan secara mandiri diprediksi membutuhkan kepuasan di bidang otonomi, kompetensi, dan keterkaitan.
Mereka juga menemukan, orang-orang yang saling berinteraksi tidak serta-merta dapat dianggap bersahabat.
Poin terakhir ini menjadi perhatian khusus ketika kita mencoba membangun hubungan dengan kenalan atau bahkan orang asing.
Demi menjalin ikatan sosial, kita tidak hanya membutuhkan interaksi saja, tetapi juga perlu menjaga hubungan baik dengan seseorang.
Intinya, semua ini tentang apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya.
sementara itu, hal yang sama juga berlaku untuk memicu chemistry melalui percakapan.
Jadi, dengan adanya topik, nada, dan tenor berpotensi menjadi dasar untuk membangun relasi, yang memungkinkan kita terhubung secara tepat dengan siapa pun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membangun "Chemistry" Kuat dengan Percakapan Sederhana", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/01/071459320/membangun-chemistry-kuat-dengan-percakapan-sederhana?page=all.