3. Pahami bahasa cinta pasangan
Menurut Fehr, hal ini dimulai dari kesadaran diri tentang kebutuhan individu dan mengomunikasikannya pada pasangan.
Misalnya, orang terbiasa dengan rutinitas pagi yang sibuk mungkin meminta pasangannya untuk tidak melakukan komunikasi yang intensif di pagi hari.
Setiap orang berbeda, jadi hal yang wajar jika kita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda.
Tapi, jika kita mulai berkomunikasi dengan cara yang berfungsi optimal untuk kepentingan kita dan pasangan, kata Fehr, kesalahpahaman yang menyebabkan pertengkaran kemungkinan besar tak akan terjadi.
"Mereka yang terbiasa menggunakan bahasa cinta berupa kata penegasan, mungkin membutuhkan kata-kata seperti itu untuk membantu merasa lebih dekat dengan pasangan sebelum dapat membicarakan hal penting," kata Fehr.
Namun, mereka yang terbiasa menggunakan sentuhan sebagai bahasa cinta, mungkin membutuhkan pelukan atau kontak fisik agar merasa rileks.
Ketika kita sudah terbiasa dengan gaya komunikasi satu sama lain, ini akan mempermudah kita untuk mendapatkan komunikasi yang berkualitas dalam hubungan.
Fehr mengatakan, walaupun ini terdengar rumit, namun ini adalah hal penting untuk membangun komunikasi yang solid untuk menghindari konflik.
Jadi dengan cara ini, kita dan pasangan bisa masuk dalam percakapan berkualitas untuk menyelesaikan masalah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Cara Bangun Komunikasi Berkualitas dengan "Si Dia" ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/14/210000820/3-cara-bangun-komunikasi-berkualitas-dengan-si-dia-?page=all.