Meski terbilang murah, namun produk yang dihasilkan tetap cantik, dan tahan lama.
Kreativitas inilah yang mengantarkan Indra menjadi pembicara di berbagai acara di Indonesia.
Koperasi dan sekolah alam
Komunitasnya dari tahun ke tahun semakin besar.
Hingga pada 2009, Indra mendirikan koperasi bernama Bangkit Bersama yang menaungi seratusan anggota.
Langkah besar kembali diambil Indra. Tahun 2016, ia menginisiasi pendirian sekolah alam bernama Tunas Inspiratif.
Bersama sang istri, Tati Mulyati, ia melibatkan sejumlah tenaga pendidik membuka TK dan baru dua tahun ini membuka SMP. Murid dari sekolahnya didominasi anak pemulung.
Mereka sekolah Senin hingga Jumat secara gratis. Bahlan, untuk anak yatim/piatu, sekolah yang memberikan uang jajan.
Indra mengaku sengaja fokus pada Pendidikan. Sebab ia meyakini, yang bisa mengeluarkan anak-anak tersebut dari kemiskinan adalah pendidikan.
“Kalau dulu ada kisah, Indra dari sarjana jadi pemulung. Nanti akan ada kisah, anak-anak pemulung jadi sarjana. Itu mimpi saya,” ungkap dia.
Lalu kenapa sekolah alam? Indra ingin mengembangkan pendidikan dengan alam bukan dengan gadget.
Misalnya, bagaimana menerjemahkan matematika terhadap alam dan lingkungan.
Lewat sekolah ini, ia pun mengubah mindset mencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Ke depan, ia masih memiliki sejumlah impian. Di antaranya mengubah sehektar laha menjadi kawasan eco wisata.