Sebab, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan bisa saja punya masalah yang terus mengganggu, bahkan ketika tidur.
Seperti mengalami mimpi buruk atau denyut jantung yang kencang.
Selain itu, menurut dokter dari New York, Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, beberapa orang juga mengalami serangan panik nokturnal.
Artinya, mereka mungkin mengalami episode kepanikan hebat sementara yang membuat mereka terbangun.
Jika masalahmu berkaitan dengan kecemasan, pastikan meminta bantuan profesional untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan saran perawatan yang tepat.
3. Ingin buang air kecil
Jika kamu sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, kamu mungkun mengalami nokturia.
Menurut Cleveland Clinic, penyebab nokturia termasuk minum terlalu banyak cairan sebelum tidur, infeksi saluran kemih, hingga kandung kemih yang terlalu aktif.
Diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang tidak terobati juga bisa menjadi faktor lainnya.
Membuat seseorang memiliki terlalu banyak gula dalam aliran darah, sehingga memaksa tubuh mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh.
Jika mengurangi asupan cairan di malam hari tidak bisa mengatasi masalahmu, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Minum alkohol
Alkohol bisa mengganggu tahap tidur kita melalui berbagai hal. Misalnya, minum alkohol kerap dikaitkan dengan tidur tahap 1 yang lebih sering di paruh malam kedua.
Padahal, tidur tahap 1 adalah periode di mana kita akan lebih mudah bangun terhadap faktor lingkungan.
Setiap tubuh memang memetabolisme alkohol dengan cara yang berbeda-beda, tergantung faktor seperti genetik, pola makan dan bentuk tubuh.
Namun, internis tersertifikasi dari Stony Brook Medicine,Alexea Gaffney Adams, MD merekomendasikan untuk berhenti minum alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur.
Waktu itu dianggap cukup untuk tubuh memproses alkohol. Jika memungkinkan, pangkas konsumsinya sama sekali.
5. Punya sleep apnea