SonoraBangka.id - Kebanyakan orang, memang patah hati sering kali menyebabkan kesedihan mendalam yang akhirnya memengaruhi tubuh kita.
Walaupun setiap orang menghadapinya dengan berbeda, tidak sedikit orang pernah mengalami fase “diet patah hati”.
Lalu, mengapa patah hati menyebabkan kita kehilangan nafsu pada makanan?
Pakar hubungan, Marina Pearson dan Debra Smouse, menjelaskan penyebabnya.
Sebagai permulaan, Pearson mengungkapkan, “Mengingat bahwa tubuh dan pikiran terhubung, sangat masuk akal jika saat Anda sedih atau marah, tubuh Anda pun akan terpengaruh.”
Ia menjelaskan bagaimana kadar kimia dalam tubuh bereaksi saat pikiran dalam kondisi stres.
“Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memproduksi lebih banyak adrenalin, yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh.”
Terlalu banyak kortisol dalam tubuh secara terus-menerus dapat menyebabkan meningkatnya gula darah, berkurangnya kalsium dalam tulang, depresi, tekanan darah tinggi, hilangnya masa otot, meningkatnya jumlah lemak, bahkan hilangnya fungsi kognitif.
Singkatnya, kondisi ini sangat berefek pada sistem imunitas tubuh.
Selanjutnya, karena sistem imunitas tubuh ada di dalam usus, bukan hal yang mengejutkan jika patah hati memengaruhi nafsu makan Anda.
Smouse menambahkan, ada kalanya ketika sedang berdamai dengan patah hati, sebagian orang memilih menikmati “comfort food”, seperti cupcakes, wine, es krim, atau cokelat.
Namun, di sisi lain, banyak orang yang juga merasa sakit ketika mencoba untuk makan.
“Seolah-olah memang ada hubungan antara perut kita dan hati kita.
Ketika makanan masuk melalui bibir, hal itu seakan mengirimkan rasa sakit pada tubuh. Kita merasa sangat kesulitan untuk menelan.