Saat ini Reebok hanya menyumbang sekitar tujuh persen dari total penjualan adidas. Angka ini menurun dari 18 persen di tahun 2010, menurut laporan keuangan.
Pada 2016, setelah mengambil alih posisi CEO adidas, Rorsted meluncurkan rencana perubahan yang bertujuan untuk membawa Reebok kembali menuai profit di tahun 2018.
Sayangnya, toko-toko Reebok terpaksa ditutup akibat pandemi, dan kegagalan mengatasi lonjakan permintaan untuk pakaian olahraga berdampak pada penjualan merek tersebut di tahun 2020.
Pendapatan Reebok menurun tujuh persen di kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, sementara adidas hanya mengalami penurunan penjualan dua persen.
Adidas mengatakan akan memfokuskan upaya untuk memperkuat merek di pasar barang olahraga global.
"Peluang pertumbuhan jangka panjang dalam industri kami sangat menarik, terutama untuk merek olahraga ikonik," kata Rorsted.
Adidas dapat membawa Reebok sebagai perusahaan publik yang terpisah atau menjual merek tersebut.