"Kita di Litbang pertanian, untuk cabai dan bawang, sudah ada paket teknologinya yaitu proliga. Jadi di sana spesifik sekali baik terkait penggunaan input saprodi maupun perlakukan terhadap pengendalian opt (organisme penganggu tumbuhan). Intinya kita bagaimana mengefisienkan biaya usaha tani sehingga itu akan mendapatkan pendapatan yang lebih," tutur Suharyanto.
Ia pun mengingatkan, dalam pengembangan cabai penting sekali memperhatikan aspek pemberian pupuk kimia tidak berlebihan, agar sesuai takaran atau sebaiknya menggunakan pupuk organik diformasi sesuai kebutuhan.
Litbang BPTP Babel sejauh ini sudah mengeluarkan beberapa varientas cabai yakni 7 varientas cabai panjang atau besar dan 3 varientas cabai rawit.
"Sebenarnya itu juga sangat adaktif untuk di Bangka Belitung. Mungkin bagaimana kita mengerakan petani untuk melakukan input produksi serendah mungkin," kata Suharyanto.
Sementara itu, Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Babel, Ahmadi, Rabu (24/2/2021) menambahkan, teknologi proliga ini kunci utamanya berada pada pembenihan.
"Bagaimana membuat benih itu menggunakan teknologi proliga, dari perlakuan benih yaitu daun yang dipatahkan (sesuai hitungan nomor daun -red) sehingga timbul percabangan dari situlah," ungkap Ahmadi.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tingkatkan Produksi Cabai, BPTB Bangka Belitung Gaungkan Teknologi Proliga