Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung, Suharyanto bersama Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Babel, Ahmadi
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung, Suharyanto bersama Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Babel, Ahmadi ( Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Tingkatkan Produksi Cabai, BPTP Babel Kenalkan Teknologi Proliga

24 Februari 2021 16:13 WIB

SONORABANGKA.ID - Harga cabai rawit atau cabai kecil di di Bangka Belitung semakin melambung naik.

Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung (Babel), Suharyanto, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari biaya input produksi yang digunakan, musim hujan yang menyebabkan cabai diserang hama hingga jalur distribusi yang panjang.

Suharyanto jug mengungkapkan, dari segi produksi cabai yang ada memang belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen di Bangka Belitung, Rabu (24/2/2021).

Sehingga, alternatifnya Bangka Belitung melakukan impor cabai dari pulau Jawa hingga pernah pula dari Pulau Sulawesi.

Menurutnya, karena biaya ongkos kirim besar karena jalur distribusi panjang maka tak dipungkiri harga cabai menjadi mahal.

"Kita sebagai wilayah kepulauan sangat beresiko sekali terutama pada saat iklim tidak menentu, gelombang besar, didatangkan lewat kapal laut," ujar Suharyanto, siang ini.

Pengembangan cabai sesuai peraturan kementerian pertanian tentang tanaman holtikultura cabai.

"Untuk cabai, di Bangka Tengah itu sebagai lokasi pengembangan cabai dan bawang, di Belitung juga sebagai pengembangannya. Kita sebagai BPTP, kita berupaya menyelaraskan teknologi itu dibidang holtikultura cabai itu, yang benar spesifik dengan kondisi di Babel," terangnya.

Dalam pengembangan cabai untuk menghasilkan produski yang diharapkan perlu kerjasama multi stakeholder dari dinas pertanian, bahkan bantuan fasilitas diakuinya kerap diberikan oleh Bank Indonesia Bangka Belitung.

"Kita di Litbang pertanian, untuk cabai dan bawang, sudah ada paket teknologinya yaitu proliga. Jadi di sana spesifik sekali baik terkait penggunaan input saprodi maupun perlakukan terhadap pengendalian opt (organisme penganggu tumbuhan). Intinya kita bagaimana mengefisienkan biaya usaha tani sehingga itu akan mendapatkan pendapatan yang lebih," tutur Suharyanto.

Ia pun mengingatkan, dalam pengembangan cabai penting sekali memperhatikan aspek pemberian pupuk kimia tidak berlebihan, agar sesuai takaran atau sebaiknya menggunakan pupuk organik diformasi sesuai kebutuhan.

Litbang BPTP Babel sejauh ini sudah mengeluarkan beberapa varientas cabai yakni 7 varientas cabai panjang atau besar dan 3 varientas cabai rawit.

"Sebenarnya itu juga sangat adaktif untuk di Bangka Belitung. Mungkin bagaimana kita mengerakan petani untuk melakukan input produksi serendah mungkin," kata Suharyanto.

Sementara itu, Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Babel, Ahmadi, Rabu (24/2/2021) menambahkan, teknologi proliga ini kunci utamanya berada pada pembenihan.

"Bagaimana membuat benih itu menggunakan teknologi proliga, dari perlakuan benih yaitu daun yang dipatahkan (sesuai hitungan nomor daun -red) sehingga timbul percabangan dari situlah," ungkap Ahmadi.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tingkatkan Produksi Cabai, BPTB Bangka Belitung Gaungkan Teknologi Proliga

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm