Namun Munch sendiri diduga menulis frasa itu tidak lama setelah pembicaraan tidak menyenangkan pada tahun 1895 ketika dia memamerkan lukisan itu untuk pertama kalinya di kota Kristiania, sekarang Oslo.
Selama diskusi publik tentang karya itu, seorang mahasiswa kedokteran muda berspekulasi bahwa lukisan aneh itu menunjukkan bahwa Munch pasti sudah gila.
Siswa tersebut berpendapat bahwa Munch tidak normal, dan rentan terhadap halusinasi, bahkan menyebut karya itu akan dilupakan bersamanya.
Rupanya kritik tersebut justru mendorong Munch untuk menambahkan tulisan aneh yang menyebut bahwa lukisan itu memang hanya bisa dibuat oleh orang gila.
Bertubuh kurus, Munch sendiri membawa beban dalam hidupnya karena keluarganya memiliki riwayat penyakit mental.
Dia sendiri khawatir masalah mental itu juga akan mengenainya.
Tetapi dalam sebuah catatan pribadi, Munch menolak bahwa bahwa " The Scream" menunjukkan ketidakstabilan mental.
Menurutnya menggambarkan penyakit, kematian, dan kecemasan dalam seni bukanlah tanda penyakit, tetapi justru menunjukkan bahwa dia tidak gila, namun melihat bagian dunia yang tidak bisa dilihat orang lain - sebuah konsep populer di seni akhir abad ke-19.
Selain itu, seseorang yang ingin mengkritik lukisan itu sepertinya tidak akan menulis dengan huruf yang kecil dan hampir tak terlihat.
Sedangkan Munch sendiri tidak pernah berusaha menutupi atau mengecat tulisan itu semasa dia hidup.
Adapun tulisan itu menjadi misteri karena sejauh ini tidak ada yang pernah bertanya langsung kepada Munch apakah tulisan itu miliknya - selain dia mungkin juga tidak ingat pernah menulisnya.