The Scream atau Skrik dalam bahasa Norwegia, sebenarnya terdiri dari empat buah versi, dua di antaranya menggunakan pastel, satu versi litograf, dan satu lagi yang paling terkenal menggunakan cat minyak yang kini disimpan di Musem Nasional di Oslo.
Lukisan ekspresionis ini dianggap oleh banyak orang sebagai karya Munch yang paling penting dan menjadi inspirasi para pelukis lain dalam aliran ekspresionisme.
Adapun The Scream menggambarkan seseorang yang tercekam atau mengalami kecemasan, dengan latar belakang cakrawala yang berupa senja berwarna merah.
Uniknya, beberapa peneliti meyakini senja merah itu terlihat setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883.
Dalam sebuah catatan dalam buku hariannya, Munch mengaku mendapat inspirasi lukisan ini saat berjalan-jalan.
"Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman – matahari sedang tenggelam – mendadak langit berubah menjadi merah darah – Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar – di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api – teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas – dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam".
Adapun dua versi The Scream pernah dicuri, tetapi akhirnya keduanya ditemukan kembali.
Lalu pada tanggal 2 Mei 2012, salah satu lukisan The Scream versi pastel terjual sebesar Rp 1,079 triliun dalam pelelangan di rumah lelang Sotheby's, New York.
Jadio, bisa dibayangkan kan, berapa harga lukisan cat minyak yang disimpan di Museum Oslo, yang hanya bisa dibuat oleh orang gila itu?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Tersembunyi di Lukisan The Scream Akhirnya Terpecahkan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/24/164034420/pesan-tersembunyi-di-lukisan-the-scream-akhirnya-terpecahkan?page=2.