"Saya banyak ketemu orangtua yang kebingungan dengan pengasuhan anak. Rata-rata dari mereka cenderung mengikuti pola pengasuhan orang lain," aku dia.
Menurutnya, orangtua seharusnya berfungsi sebagai partner tumbuh kembang anak. in."
Dalam menerapkan intuitive parenting, Vera memberikan tiga poin yang harus dilakukan para orangtua. Yaitu:
1. Berkomitmen dalam bentuk energi dan waktu bagi anak
Ketika mendampingi anak bermain atau belajar, orangtua harus mencurahkan perhatiannya, jangan sampai teralihkan oleh gawai atau hal lain.
"Tentu saja kita harus fokus per anak dan benar-benar terlibat dengan anak. Jangan memikirkan hal lain.
Masalah seperti kerjaan atau cucian yang menumpuk harus sudah selesai," terang Vera.
2. Mengetahui proses perkembangan anak
Orangtua wajib memahami tahapan tumbuh kembang atau milestone masing-masing anak.
Tahapan tumbuh kembang antara anak berusia sembilan bulan, tentunya berbeda dengan anak yang berusia empat tahun, Vera mencontohkan.
3. Mempunyai regulasi emosi yang baik
"Ketika Anda kesal dan emosi menghadapi anak dan sudah mencapai puncaknya, tenangkan diri terlebih dahulu. Tarik napas, baru kembali lagi kepada anak," ujar Vera.
Menghadapi anak yang mulai remaja, orangtua sebaiknya jangan mudah marah atau sensitif.
"Kita bukan hanya membesarkan anak yang cerdas, tapi juga percaya diri, tangguh, dan gigih atau tidak gampang menyerah."
Menurut Vera, tujuan dari intuitive parenting adalah mendorong orangtua agar memahami apa yang terbaik dan bisa diaplikasikan kepada anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intuitive Parenting, Cara Pengasuhan Alternatif di Era Pandemi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/28/132651120/intuitive-parenting-cara-pengasuhan-alternatif-di-era-pandemi?page=all.