SONORABANGKA.ID - Walau pelumas sintetik punya berbagai keunggulan, namun pemakaian oli sintetik masih sedikit. Saat ini di dunia, pemakaian oli mineral masih mendominasi.
Brahma Putra Mahayan, Jr Technical Specialist Pertamina Lubricants, mengatakan, hitungan kasarnya secara global pemakaian oli mineral masih 60 persen dan sintetik 40 persen.
"Kalau di dunia saat ini didominasi grup dua dan tiga, masih kita sebut mineral. Ini hanya angka kasar, mineralnya 60 persen dan sintetik 40 persen," kata Brahma saat accara Pertamina Lubricants Workshop secara daring belum lama ini.
Angka tersebut lebih tinggi lagi di Indonesia. Brahma menyebut saat ini pemakaian oli mineral di Indonesia mencapai 80 persen, sisanya sintetik.
"Tapi di Indonesia, mineral masih 70-80 persen dan sintetik 30 persen. Kalau di Indonesia yang memang kendaraan itu masih pakai teknologi lama," kata Brahma.
Brahma mengatakan, hanya sedikit negara yang pemakaian oli sintetiknya lebih tinggi. Biasanya mengacu pada negara-negara maju.
Mengapa demikian, karena harga oli sintetik cukup mahal.
"Yang jelas mineral masih lebih banyak dipakai. Alasannya tidak semua negara ialah negara maju," kata Brahma.
"Di dunia pun kalau di negara maju, katakan Eropa, Amerika dan Australia mereka penggunaan sintetik lebih banyak karena lebih peduli atas isu lingkungan dan sumber daya tidak terbarukan karena memakai fosil," kata Brahma.
"Konsekuasi sintetis ialah harga. Masyarakat di negara maju dengan daya beli tinggi dan kesadaran lingkungan lebih tinggi mereka mulai beralih ke sintetik," kata Brahma.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih Laris Mana Pelumas Mineral atau Sintetik?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/28/104100915/lebih-laris-mana-pelumas-mineral-atau-sintetik-.