SonoraBangka.id - Jika kita sudah berkeluarga, konflik itu pun terkadang muncul di depan anak-anak.
Ya memang, konflik adalah bagian dari setiap hubungan antar manusia.
Dulu para ahli parenting mengatakan tidak masalah orangtua bertengkar di depan anak-anak, asalkan si kecil juga melihat orangtua mereka berbaikan lagi setelahnya.
Meski begitu, studi-studi terkini menemukan hal yang berbeda.
Pertengkaran dan sikap permusuhan yang dilihat anak dari orangtuanya akan menimbulkan luka, walau ayah atau ibunya sudah berbaikan lagi.
"Sebenarnya bukan sekadar pertengkaran yang berdampak buruk, tapi cara bertengkarnya.
Orangtua yang setiap ada konflik sering saling berteriak berpengaruh paling besar pada perkembangannya," kata psikolog Laura Markham, Ph.D.
Yang paling nyata adalah mendengar teriakan amarah ayah atau ibunya akan membuat hormon stres mereka meningkat.
Bahkan, anak-anak yang tertidur dan mendengar teriakan pertengkaran orangtuanya hormon stresnya juga naik.
Dengan kata lain, pertengkaran orangtua merupakan hal yang menakutkan bagi anak-anak. Apalagi orangtua merupakan sumber rasa aman anak.
Ketika ayah atau ibunya kehilangan kontrol dan saling membenci, dunia menjadi tempat yang menakutkan bagi mereka.