Beri contoh
Kita mungkin mengajarkan anak untuk berterimakasih. Tapi apakah kita juga memiliki kebiasaan yang sama?
Kita perlu berterimakasih bukan saja kepada teman-teman atau orang dewasa lain yang membantu kita, namun juga pada anak kita bila ia melakukan sesuatu yang baik.
Hal itu menunjukkan bahwa kita mengetahui dan menghargai usaha mereka.
Ucapan, “Terimakasih ya kamu sudah belajar rajin” misalnya, akan membuat anak merasa senang bahwa usahanya dihargai.
Dia pun akan belajar menghargai usaha orang lain. Ungkapan terimakasih atau syukur juga perlu kita ucapkan untuk hal-hal yang kita miliki.
Hal itu bisa kita sebutkan dalam doa makan bersama anak-anak, atau dalam berbagai kesempatan lain.
Soal ini ada kutipan indah dari Meister Eckhart: “Jika satu-satunya doa yang pernah kau panjatkan sepanjang hidupmu adalah ucapan terimakasih, maka itu sudah cukup.”
Membantu orang lain
Kegiatan membantu orang lain adalah cara yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa syukur, karena orang yang membantu akan mendapatkan rasa senang terhadap apa yang dia lakukan.
Coba ajaklah anak-anak ikut kerja bakti, atau menyiapkan minuman bagi bapak-bapak yang bekerja bakti, tentu dia akan merasa bangga melakukannya.
Anak perlu tahu bahwa mereka bisa ikut menyumbangkan waktu dan tenaganya untuk membantu orang lain.
Ini adalah pelajaran hidup yang penting.