Ilustrasi
Ilustrasi ( DailyCaring )

Benarkah Sering Berpikir Negatif Meningkatkan Risiko Demensia ?

12 Maret 2021 10:22 WIB

Perilaku berpikir negatif itu mencakup mengkhawatirkan masa depan secara terus-menerus dan berpikir tentang masalah atau emosi mereka.

Peserta mengisi survei tentang gejala depresi dan kecemasan dan menilai fungsi kognitif mereka. Fungsi-fungsi itu termasuk memori, bahasa, dan rentang perhatian.

Lebih dari sepertiga atau 113 partisipan menjalani pemindaian otak PET, yang mengungkapkan endapan protein tau dan beta amiloid, tanda-tanda peringatan yang dicari dokter untuk mendeteksi Alzheimer di tahap awal.

Peneliti menemukan, orang-orang dengan pola pikir negatif yang lebih berulang cenderung memiliki penumpukan protein di otak mereka.

Orang-orang yang sama juga memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih tinggi.

Pentingnya mengetahui manfaat meditasi secara klinis

Depresi dan kecemasan dikenal sebagai faktor risiko Alzheimer, namun penelitian ini berupaya menjelaskan alasan yang mendasari.

Mengetahui cara negatif orang dengan depresi dan kecemasan, serta efek jangka panjang yang terjadi bisa menjelaskan mengapa depresi dan kecemasan tetap menjadi risiko utama.

Dr. Gael Chetelat, co-author penelitian dari Universite de Caen-Normandie, menyebut praktik pelatihan mental seperti meditasi dapat membantu memberikan nilai-nilai positif serta menurunkan pola pemikiran negatif."

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm