Perlu studi lebih lanjut
Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia, penyakit yang menyebabkan sel-sel otak terbuang, dan ditandai oleh penurunan keterampilan kognitif dan sosial, serta hilangnya fungsi independen.
Karena belum ada obat yang diketahui dapat mengobati Alzheimer, penting untuk memeriksakan penyakit ini sejak dini ke dokter.
Mengidentifikasi faktor risiko potensial diperlukan untuk langkah pencegahan.
Namun, Merchant mengatakan studi lanjutan diperlukan untuk memahami temuan ini, terutama bagi kelompok ras lain yang tidak terwakili dalam penelitian Alzheimer.
"Mayoritas peserta adalah ras Kaukasia, sehingga kami tidak dapat memberi jawaban berarti tentang perbedaan ras yang potensial," kata Merchant kepada Insider.
Hal itu juga disetujui Fiona Carragher, Director of Research and Influencing di Alzheimer's Society.
"Sebagian besar orang dalam penelitian ini sudah diidentifikasi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer," kata Carragher.
Carragher juga mengatakan, bahwa perlu melihat dulu, apakah hasil ini sama dalam populasi umum dan jika pemikiran negatif secara berulang meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebiasaan Berpikir Negatif Meningkatkan Risiko Demensia", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/09/204339620/kebiasaan-berpikir-negatif-meningkatkan-risiko-demensia?page=all.