SonoraBangka.id - Anak yang bisa mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal adalah dambaan setiap orangtua.
Menurut dr Kanya Ayu Paramastri, SpA, kunci untuk mendapatkan semuanya itu adalah pola makan dan tidur yang benar.
"Kalau dua-duanya sudah benar pasti yang lain mengikuti, gizi, kepintaran, dan lainnya.
Jadi dasarnya dulu yang harus diperbaiki." Demikian kata Kanya dalam webinar 'Kupas Tuntas Aturan Makan, Tidur, dan Aktivitas Balita untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya' yang diselenggarakan Baby Happy, Selasa (16/3/2021).
Spesialis anak dari RS Hermina Jatinegara itu menerangkan, pola makan dan tidur yang benar sudah bisa dilatih pada anak sejak usia tiga bulan.
Orangtua perlu mengajarkan kemampuan tersebut secara sadar karena berkaitan dengan karakter anak ke depannya.
Contoh, jadwal makan dan menyusui yang teratur dapat merangsang rasa lapar pada anak.
Dengan begitu, anak dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang yang timbul dalam dirinya.
Di sisi lain, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak juga penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), dan pemulihan energi.
Selain itu, jadwal tidur juga berdampak pada kondisi mental dan emosi anak.
Apabila anak kurang tidur, maka dia bisa marah-marah dan tantrum.
Bila dibiarkan selama tiga bulan, maka hal itu dapat terbawa dalam diri anak dan membentuk karakternya kelak.
Oleh karena itu, orangtua perlu membiasakan anak memiliki pola makan dan tidur yang benar.
"Semuanya harus diajarkan secara sadar oleh orangtua dan perlu kerja sama antara dua pihak," ujar Kanya.
Dia menambahkan, orangtua jangan merasa anak bisa memiliki pola hidup yang teratur dengan sendirinya. Sebab anak mencontoh perilaku orangtua.
Misalnya anak diminta untuk makan sambil duduk tanpa ada gangguan.
Tapi kemudian anak melihat orangtuanya makan sambil bermain ponsel atau menonton televisi.
Hal itu membuat anak berpikir makan sambil bermain ponsel atau menonton televisi adalah hal yang benar.
Contoh lainnya adalah orangtua meminta anak untuk tidak tidur larut malam. Namun itu hanya sebatas ucapan.
Orangtua beranggapan anak akan mengerti. Namun, di sisi lain anak melihat orangtuanya biasa tidur larut malam.
Jadinya anak merasa itu adalah hal normal dan pada akhirnya meniru perilaku orangtuanya.
"Orangtua merasa anaknya bisa sendiri, tapi anak merasa perlu mencontoh perilaku ortu. Masing-masing berasumsi, jadinya misunderstanding," kata Kanya.
Dia menekankan, penting bagi orangtua untuk memiliki kesadaran agar memberikan contoh yang benar kepada anak.
Sebab anak, terutama yang masih kecil, tidak sepenuhnya memahami dan mengerti ucapan orangtua.
"Jadi hati-hati dengan yang dilakukan, dicontohkan, dan diajarkan orangtua ke anak. Jangan sampai anak meniru perilaku yang salah," tegas Kanya.
Anak hanya meniru perilaku orangtuanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami, 2 Dasar Utama Pertumbuhan Optimal pada Bayi ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/17/144539420/pahami-2-dasar-utama-pertumbuhan-optimal-pada-bayi?page=2.