Semakin tinggi kita mendaki, semakin sedikit kadar oksigen yang tersedia. Ketika tubuh kekurangan oksigen, aliran darah menuju otak menjadi berkurang dan membuat seseorang hilang fokus.
Inilah yang menyebabkan terjadinya halusinasi sesaat ketika mencapai ketinggian tertentu.
Cara Mengatasi
Gejala psikosis dan penyakit ketinggian pada pendaki dapat menyebabkan seseorang berperilaku aneh dan melakukan hal-hal yang berbahaya.
Oleh karena itu, hal ini harus segera ditangani. Misalnya, kita mendengar suara yang menyuruh untuk keluar dari jalur pendakian hingga akhirnya tersesat di gunung.
Dalam kasus yang paling parah, ada pendaki yang merasa terpanggil untuk melompat ke bawah, agar lebih cepat sampai tujuan.
Gejala halusinasi biasanya akan berkurang setelah para pendaki mulai turun gunung.
Ketika mulai menuruni gunung, kita akan mendapatkan lebih banyak oksigen untuk bernapas.
Alhasil, tingkat kesadaran akan berangsur-angsur normal. Pastikan perbekalan untuk mendaki cukup, agar kita terhindar dari risiko ini.
Jika kita mulai merasa pusing atau hilang fokus, beristirahatlah sejenak dan minum air putih sebanyak mungkin.
Dengan cara ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen dan menurunkan risiko halusinasi.
Sebaiknya, saat mendaki kita membawa tabung oksigen portable untuk menghindari risiko kekurangan oksigen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hal Mistis, Ini Asal-Usul Suara Aneh Saat Mendaki Gunung", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/24/150500920/bukan-hal-mistis-ini-asal-usul-suara-aneh-saat-mendaki-gunung?page=2.