( Ist)

Pemprov Babel Rencanakan Pengembangan Komoditi Sagu

20 Maret 2021 10:25 WIB

SonoraBangka.id - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel (PKP Babel) Juadi mengatakan sagu tumbuh di hampir semua wilayah Babel, pada lahan berair atau rawa. Bahkan, kecenderungan pohon sagu ini tumbuh disekitar pemukiman masyarakat. Namun, sagu paling banyak tumbuh di Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah.

"Ke depan, kami berencana untuk pengembangan sagu di awali dengan pembuatan kebun bibit. Sebenarnya jika tidak terjadi pandemi, seharusnya tahun ini sudah terbangun kebun bibit seluas dua hektar," ungkapnya.

Juadi mengatakan sagu menjadi tanaman tahunan di Babel, bahkan sagu merupakan tanaman hutan walaupun Program Kementerian Pertanian RI menyatakan bahwa sagu merupakan tanaman perkebunan yang masuk kelompok palem-paleman dan di Indonesia Timur, pengembangan sagu sangat pesat dan berkembang.

"Saat ini Babel memiliki satu pabrik sagu yaitu PT Bangka Asindo Agri yang terletak di Desa Kenanga, Kabupaten Bangka. Produk utama pabrik ini adalah tepung tapioka dan memiliki unit mesin yang bisa mengelola batang sagu menjadi tepung,"tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Juadi, kebun bibit ini sebenarnya akan dikembangkan untuk menghasilkan bibit agar dapat dibudi daya di beberapa kawasan yang memiliki potensi. Diketahui, sagu dapat tumbuh pada lahan eks tambang timah. Pihaknya berencana untuk tanaman sagu dikembangkan menjadi tanaman reklamasi lahan eks penambangan ini.

"Jika dapat dilakukan, hal ini sangat baik sekali, karena lahan tambang harus dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman produktif yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Tanaman sagu hanya perlu ditanam satu kali kemudian akan dengan mudah beranak pinak, hanya saja perlu dilakukan pemisahan anakan, layaknya pohon pisang. Jika pengelolaan sagu ditata ulang, dikembangkan, dan dibudi daya dengan baik, maka ke depan Babel dapat menjadi sentra sagu.

"Kita masih sangat berharap, tahun depan melalui kementerian pertanian, pengembangan sagu bisa dilakukan secara masif. Harapannya, apapun komoditi pertanian kita, pengembangannya harus berawal dari bibit yang tersedia di tingkat lokal dan berumur pendek," pungkasnya.

SumberDiskominfo Babel
PenulisEdwin
EditorEdwin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm