2. Jangan terlalu memuji
Memuji anak karena kebaikan dan rasa empatinya yang tinggi adalah sebuah keharusan.
Tapi, ingatlah, pujian itu perlu ditujukan untuk prosesnya dalam menumbuhkan empati.
"Terkadang, ada anak-anak yang berempati kepada sesama karena hanya ingin dipuji orangtuanya.
Tidak benar-benar dari keinginannya sendiri," ungkapnya.
Di samping itu, Fathya menambahkan, orangtua sebaiknya tidak hanya sekadar mengajarkan anak-anak berempati saja, tetapi menanamkan nilai-nilai kebaikan yang dapat dihasilkan dari rasa empati.
3. Tidak apa-apa merasa kecewa
Menunjukkan rasa empati terhadap orang lain memang tidak selalu mulus. Beberapa orang akan mendapat respons yang mungkin dapat membuat kita kecewa.
Begitu pula yang terjadi saat kita mengajarkan anak-anak untuk saling berbagi atau membantu sesama.
"Kita sebagai orangtua perlu memberikan pengertian pada anak-anak tentang rasa kecewa, malu, atau takut terhadap respons penolakan saat sedang berbagi atau memberikan bantuan," jelasnya.
Sebab, dari rasa kecewa itulah anak-anak bisa belajar untuk tetap berbagi dengan tulus tanpa harus berekspektasi terhadap respons orang lain.
Nah, dari situlah kita ajarkan juga anak-anak terkait strategi dalam berbagi dan membantu orang lain seperti menanyakan kebutuhan temannya yang perlu dibantu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perhatikan 3 Hal Ini Saat Menumbuhkan Rasa Empati Pada Anak", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/26/075542620/perhatikan-3-hal-ini-saat-menumbuhkan-rasa-empati-pada-anak?page=all.