Beberapa di antaranya adalah peradangan, trauma, jaringan abnormal di tubuh atau lesi, tumor, hipertensi, penyakit seperti ikterus dan anemia, serta gangguan pembuluh darah.
Para dokter juga mengidentifikasi penyebabnya berasal dari kondisi vicarious menstruation, yang dapat menyebabkan pendarahan dari hidung, telinga, paru-paru, puting susu, usus, kulit, dan mata.
Selain itu, jenis jaringan mata tertentu diketahui dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal.
Misalnya, kurva dan ketebalan kornea dapat bervariasi selama fase yang berbeda dari periode haid, kehamilan, dan menyusui sehingga memicu pendarahan dari mata.
Perempuan yang menangis darah itu kemudian dirawat dengan kontrasepsi oral.
Setelah tiga bulan menjalani terapi hormonal, dia tidak mengalami insiden pendarahan tambahan.
"Ini adalah kasus klinis yang langka dan tidak biasa," ungkap para dokter.
Penelitian lanjutan juga dibutuhkan untuk menentukan bagaimana kondisi seperti itu dapat dikelola secara efektif dalam jangka panjang.
Ya, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami dengan tepat apa yang menyebabkan perempuan menangis darah saat sedang haid.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluar Air Mata Darah Saat Haid, Apa Penyebabnya?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/27/150927420/keluar-air-mata-darah-saat-haid-apa-penyebabnya?page=all.