SONORABANGKA.ID - Polres Pangkalpinang, menurunkan ratusan personel untuk mengamankan sejumlah tempat ibadah usai terjadinya ledakan bom di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pangkalpinang, Kompol Johan Wahyudi, Senin (29/3/2021).
Menurut Johan, pihaknya juga akan berkoordinasi secara langsung dengan pihak gereja yang ada di wilayah hukumnya.
"Kita kerahkan kurang lebih 110 personel, guna pengamanan di belasan gereja di Pangkalpinang. Yang kita kerahkan mulai dari bhabinkamtibmas, intelejen, Reskrim dan Shabara. Kami juga sudah berkoordinasi dengan TNI agar kita saling bersinergi dalam menjaga keamanan di Pangkalpinang," kata Johan dikutip dari Bangkapos.com,.
Pengamanan dan patroli ini akan terus dilaksanakan, baik persiapan menjelang Perayaan Paska dan menjelang Ramadan. Namun, sejumlah personel yang diterjunkan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan.
"Kita lakukan patroli di daerah tersebut, untuk personel selalu menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan," ucapnya.
Johan juga mengatakan, sejauh ini, Wilayah Kota Pangkalpinang masih kondusif.
Hal tersebut berdasarkan laporan polisi khususnya aksi kriminalitas selama dua pekan terakhir ini terjadi penurunan.
"Ya dari Tanggal 14 sampai 20 Maret 2021 hanya ada empat laporan, sedangkan 22 sampai 28 Maret 2021 hanya dua laporan masyarakat. Bisa dikatakan situasi kondusif," ucapnya
Meskipun sudah tampak kondusif, Johan menyebut pengamanan ini akan tetap dilaksanakan oleh pihaknya, hingga Bulan Suci Ramadan.
"Paskah, kami juga akan tempatkan personel. Dan menjelang ramadan, kami akan melakukan Operasi KRYD dengan sasaran penyakit masyarakat," tuturnya.
Johan mengimbau kepada masyarakat, apabila melihat atau menemukan ataupun mendengar ada orang-orang yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal.
Kemudian yang datang atau pun yang mengontrak yang tidak memiliki identitas kependudukan dan tidak jelas asal usulnya segera melaporkan kepada pihak kepolisian setempat atau bhabinkamtibmas dan Ketua RT setempat.
"Kemudian juga kepada warga masyarakat yang mempunyai rumah kontrakan atau rumah kos-kosan, kami juga menghimbau agar berhati-hati, supaya identitasnya yang lengkap dan jelas," imbaunya.
Selain itu warga diimbau jangan menerima orang yang tidak ada identitasnya, hal ini dapat dicurigai, apalagi mereka orang luar datang untuk ngontrak.
"Kemudian juga kami mengimbau masyarakat apabila melihat atau menemukan paket yang mencurigai di tempat-tempa keramaian, wisata dan tempat ibadah segera laporkan itu kepada polisi," kata Johan.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ratusan Polisi Dikerahkan, Amankan Tempat Ibadah Jelang Paskah dan Ramadan