Bagikan :
SonoraBangka.id - Setiap perrempuan pada dasarnya, selalu ingin terlihat cantik dalam setiap kesempatan, termasuk ketika melahirkan.
Nah, tren merias diri sebelum melahirkan seperti yang dilakukan oleh Zaskia Sungkar bukanlah hal baru.
Namun, sebelum berniat melakukan hal serupa, ada baiknya untuk mempertimbangkan dulu berbagai aspek di baliknya.
Sayangnya momen ini biasanya identik dengan tampilan berantakan para ibu yang kelelahan menjalani proses persalinan.
Kemudian, pandangan ini mulai pupus sejak tren make up selama proses melahirkan menjangkiti para ibu di berbagai belahan dunia.
Meski bermula di Amerika Serikat, sejumlah artis lokal di Indonesia juga melakukannya.
Beberapa nama seperti Krisdayanti, Ayu Dewi, dan Rachel Goddard juga berusaha tetap tampil menawan di tengah sesi persalinannya.
Bukan cuma perkara penampilan, merias wajah juga menjadi pengalih perhatian ketika menghadapi rasa sakit di sela-sela kontraksi yang datang.
Jamie Morgan, Obstetrics/Gynecology dari UT Southwestern Medical Center, Dallas, Texas, Amerika Serikat, ikut berkomentar terntang fenomena ini.
Morgan mengatakan, tak ada yang salah untuk berusaha tampil cantik pada setiap saat.
Meski demikian dia berpendapat, tak seharusnya hal ini menjadi acuan bagi semua wanita.
Melahirkan sudah menjadi pengalaman yang sulit, dan sangat melelahkan, memakan waktu dan stres.
"Saya khawatir banyak wanita merasa harus tampil cantik di media sosial karena tren ini," kata dia.
Morgan lantas menyarankan para ibu hamil untuk mempertimbangkan empat aspek, sebelum memutuskan mengikuti tren merias diri saat proses persalinan.
Perempuan selalu dibebani dengan standar kecantikan dari masyarakat untuk tampil menawan.
Karena ini pula Kate Middleton dihujani pujian dari seluruh dunia, ketika tampil flawless beberapa jam usai melahirkan.
Namun Morgan menyatakan, persalinan bisa menjadi pengalaman menyakitkan, sulit, dan melelahkan.
"Tidak ada yang mengharapkan kita untuk memenuhi standar kecantikan tersebut, kita sudah cantik setelah melahirkan," tandas dia.
Memang, standar kecantikan ini mungkin berbeda dari yang didefinisikan oleh media, namun tetap tidak menghilangkan fakta itu.
Perempuan ini lantas mempersilahkan ibu hamil untuk merias diri, asal benar-benar menginginkannya, dan bukan sekedar ikut tren karena tekanan sosial.
Tidak semua ibu secara emosional sanggup tampil di media sosial pasca melahirkan.
Morgan juga menggarisbawahi, pada kelahiran anak pertama biasanya pengalaman ini lebih melelahkan, fisik maupun mental.
Banyak ibu baru yang kewalahan selama pemulihan karena deraan rasa sakit, proses menyusui, dan segudang hal yang dialami setelah melahirkan.
Karena itu, tak ada gunanya menambah stres dengan merasa harus tampil flawless di media sosial.
Semua orang ingin persalinannya berjalan lancar. Namun kenyataannya tidak selalu demikian.
Ada banyak kejadian yang mungkin dialami, seperti preeklamsia, operasi caesar darurat, atau janin meninggal di kandungan.
Beberapa kelahiran juga datang di saat yang tak terduga, sehingga akan sangat merepotkan jika harus terlebih dahulu merias wajah.
Karena itu, dibandingkan fokus pada persiapan soal make up, akan lebih baik jika mengutamakan kesehatan ibu dan bayi saat itu.
Media sosial bisa menjadi platform yang sangat bermanfaat untuk menampilkan realita yang kita hadapi sebagai ibu baru.
Citra flawless para artis pasca melahirkan bisa membuat stres calon ibu muda di luar sana.
Karena itu, bersikaplah jujur dengan menampilkan yang sesungguhnya lewat media sosial kita.
Bukan hanya soal bagaimana tampil cantik di ruang bersalin, namun juga kebahagiaan dan kesakitan yang kita rasakan.
Nah, jika dilakukan oleh banyak wanita, maka Morgan berharap ini bisa menekan gejala depresi selama periode postpartum yang banyak terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Merias Diri Sebelum Melahirkan? Pertimbangan Dulu 4 Hal Ini ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/01/143912720/mau-merias-diri-sebelum-melahirkan-pertimbangan-dulu-4-hal-ini?page=3.
