Penyendiri
Zakiah yang tinggal di sebuah rumah di kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, ini dikenal penyendiri.
Menurut kesaksikan Ketua RT 003/010, Kasdi, Zakiah lebih senang berada di kamarnya ketimbang berbaur dengan keluarga ataupun warga sekitar.
"Saya sendiri enggak pernah melihat. Kata kakaknya, pelaku (Zakiah) keluar di teras itu paling beberapa menit saja. Setelah itu langsung balik tuh masuk ke dalam kamar," kata Kasdi kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021) siang. Kasdi mengatakan, anaknya sering main ke rumah Zakiah.
Hanya saja, dia tidak berinteraksi dengan pelaku teror tersebut karena selalu mengurung diri di kamar. "Dia betahnya di kamar. Anak saya sering main ke rumahnya, jarang ketemu. Anak saya mainnya sama keponakannya (Zakiah)," sambungnya.
Sering ganti nomor ponsel
Kasdi mengatakan mendapat informasi dari keluarga Zakiah bahwa si putri bungsu kerap berganti nomor telepon seluler (ponsel). Hal tersebut menjadi masalah saat keluarga mencoba menghubungi Zakiah yang tak kunjung pulang ke rumah di hari penembakan.
"Pas kejadian kemarin, keluarganya sempat cari Zakiah. Tapi nomor HP pelaku ini gonta ganti dan tiap kali ngelacak, nomor pelaku enggak pernah ketemu," jelas Kasdi. Zakiah, menurut sepengetahuan Kasdi, pamit meninggalkan rumah sekitar pukul 08.30 WIB.
"Pelaku (Zakiah) pukul 08.30 WIB, dia pamit ke orangtuanya bilangnya mau keluar sebentar. Tetapi nyatanya sampai seharian itu," ujar Kasdi.
Karena tak kunjung pulang dan tanpa kabar, keluarga disebut sempat melapor ke kantor polisi sebelum akhirnya mendapat informasi terkait penembakan di Mabes Polri. "Keluarga sempat lapor kepolisian karena anaknya tak kunjung pulang.