Orang Polda (Metro Jaya) juga datang ke sini nanyain ke rumah saya. Saya kaget juga dari Polda, ada apa nih," sambungnya.
Pamit di WAG dan tinggalkan surat wasiat
Saat melakukan penggeledahan di rumah pelaku, di wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan untuk keluarganya. Selain itu, pelaku juga disebut berpamitan di grup Whatsapp keluarga.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp group keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah mengungkapkan bahwa surat wasiat tersebut berisi permohonan izin dari pelaku kepada keluarganya. Surat itu pertama kali ditemukan oleh kakak ZA.
Ia sempat berniat melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian, namun tidak sempat.
"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," tambahnya.
Mendukung ISIS
Dari pola penyerangannya di Mabes Polri polisi menyimpulkan bahwa Zakiah adalah teroris tunggal atau lone wolf. Ia diketahui mendukung ISIS dari postingannya di media sosial Instagram.
"Berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media sosial," ucap Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) Menurut penelusuran kepolisian, sambung Listyo, Zakiah membuat akun Instagram tersebut 21 jam sebelum melakukan penyerangan.
Pada akun tersebut terdapat postingan bendera ISIS dan keterangan tulisan terkait jihad ISIS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Zakiah Aini, Pernah Kuliah di Gunadarma dan Raih IPK Bagus hingga Sering Ganti Nomor Ponsel", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/02/06000021/fakta-zakiah-aini-pernah-kuliah-di-gunadarma-dan-raih-ipk-bagus-hingga?page=3.