Ia kemudian diberikan gelar baru sebagai Duke of Edinburgh oleh Raja George IV, ayah Ratu Elizabeth yang kemudian menjadi mertuanya.
Namun, toh itu tidak serta langsung memuluskan jalan karena banyak suara sumbang pada pilihan pria Elizabeth.
Philip muda dikabarkan sebagai pribadi yang keras dan candaannya yang kadangkala kasar, tidak ideal sebagai pendamping calon ratu.
Namun akhirnya penyatuan keduanya kemudian terwujud secara resmi di Westminster Abbey pada November 1947.
Meski singkat, Elizabeth pernah sepenuhnya mendampingi suaminya menjalani karier militernya di Malta.
Selama masa lima tahun yang singkat, keduanya menjadi suami istri biasa dan terlepas dari tanggung jawab sebagai bangsawan Inggris.
Hal ini sayangnya berakhir ketika Raja George VI mangkat dan Elizabeth didapuk sebagai kepala Kerajaan Inggris.
Mendampingi Ratu
Philip kemudian harus melepaskan karier militernya demi sepenuhnya mendampingi Ratu Elizabeth dalam setiap tugasnya.
Pengorbanan yang besar bagi perwira muda dengan karier cemerlang di depan mata.
Statusnya sebagai Queen's Consort sebenarnya tidak mudah bagi seorang mantan perwira angkatan laut yang pernah terlibat perang.
Terlebih lagi protokol kerajaan mengharuskan ratu didahulukan di atas siapa saja, termasuk suaminya. Hal yang tidak lazim bagi masyarakat awam kala itu.
Namun Philip menjalani tugasnya sepenuh hati dengan berbagai pengorbanan yang telah ia berikan.
Mungkin ia bukan wajah utama Kerajaan Inggris namun ia berperan besar dalam pengelolaannya.