SonoraBangka.id - Bagi sang istri, Ratu Elizabeth II yang telah menjalani bahtera rumah tangga bersama selama 73 tahun, kematian Pangeran Philip tentunya meninggalkan dukacita yang mendalam.
Pasangan ini pertama bertemu saat masih kanak-kanak, Elizabeth berusia 7 tahun dan Philip masih 13 tahun.
Ya, kisah cinta keduanya memang dimulai ketika keduanya masih berusia amat muda.
Selang lima tahun kemudia, Ratu Elizabeth, jatuh cinta pertama kali kepada pria bernama asli Philip Mountbatten itu.
Rambut pirang, mata biru dan kegagahannya dalam seragam angkatan laut merupakan daya tarik yang berhasil memikat Elizabeth muda.
Ia yang ditemani adiknya Putri Margareth saat itu sedang berkunjung ke Dartmouth's Britannia Royal Naval College, almamater ayahnya.
Pertemua kedua itu begitu membekas sehingga menarik perhatian banyak orang.
Semua langsung tahu bahwa pewaris tahta itu jatuh cinta dengan kadet yang juga merupakan keturunan bangsawan Yunani ini.
Dikutip dari People, Sally Bedell Smith penulis biografi Elizabeth the Queen, mengatakan Elizabeth tidak pernah lagi mengalihkan perhatiannya sejak saat itu.
"Elizabeth jatuh cinta pada usia 18 tahun dan tidak pernah berpaling lagi," katanya. Hubungan keduanya terjalin cukup lama sebelum akhirnya berlabuh ke pelaminan.
Selama masa itu, Philip sibuk dengan kariernya sebagai perwira angkatan laut di tengah masa perang.
Sesekali keduanya saling berkirim surat untuk memberi kabar. Dalam kesempatan yang tidak banyak, Philip dan Elizabeth muda juga akan bertemu dan menghabiskan waktu bersama.
Beberapa aktivitas favorit pasangan kasmaran ini adalah berkendara naik mobil sport dan berdansa di klub London.
Tidak mudah mewujudkan pernikahan mereka karena ada beberapa pengorbanan yang harus dilakukan.
Philip terpaksa menanggalkan status kebangsawanan Yunani miliknya untuk menjadi warga negara Inggris.
Ia kemudian diberikan gelar baru sebagai Duke of Edinburgh oleh Raja George IV, ayah Ratu Elizabeth yang kemudian menjadi mertuanya.
Namun, toh itu tidak serta langsung memuluskan jalan karena banyak suara sumbang pada pilihan pria Elizabeth.
Philip muda dikabarkan sebagai pribadi yang keras dan candaannya yang kadangkala kasar, tidak ideal sebagai pendamping calon ratu.
Namun akhirnya penyatuan keduanya kemudian terwujud secara resmi di Westminster Abbey pada November 1947.
Meski singkat, Elizabeth pernah sepenuhnya mendampingi suaminya menjalani karier militernya di Malta.
Selama masa lima tahun yang singkat, keduanya menjadi suami istri biasa dan terlepas dari tanggung jawab sebagai bangsawan Inggris.
Hal ini sayangnya berakhir ketika Raja George VI mangkat dan Elizabeth didapuk sebagai kepala Kerajaan Inggris.
Mendampingi Ratu
Philip kemudian harus melepaskan karier militernya demi sepenuhnya mendampingi Ratu Elizabeth dalam setiap tugasnya.
Pengorbanan yang besar bagi perwira muda dengan karier cemerlang di depan mata.
Statusnya sebagai Queen's Consort sebenarnya tidak mudah bagi seorang mantan perwira angkatan laut yang pernah terlibat perang.
Terlebih lagi protokol kerajaan mengharuskan ratu didahulukan di atas siapa saja, termasuk suaminya. Hal yang tidak lazim bagi masyarakat awam kala itu.
Namun Philip menjalani tugasnya sepenuh hati dengan berbagai pengorbanan yang telah ia berikan.
Mungkin ia bukan wajah utama Kerajaan Inggris namun ia berperan besar dalam pengelolaannya.
Philip Mountbatten adalah kekuatan yang menopang Ratu Elizabeth dalam memimpin Kerajaan Inggris selama puluhan tahun.
Keduanya menyaksikan berbagai masalah, skandal dan tragedi yang menimpa kerajaan dan bersama-sama mencari solusinya.
Sebagaimana yang disampaikan Pangeran Philip dalam wawancara 2011 lalu, "menikah dengan ratu, menurut Saya, tugas pertama Saya adalah melayaninya sebaik mungkin. ''
Terlepas dari itu, ia juga mencetuskan berbagai program untuk memajukan kerajaannya.
Beberapa diantaranya Duke of Edinburgh Awards dan penggunaan bahasa Inggris di luar negara.
Sampai ia meninggal pada usia 99 tahun di Kastin Windsor pada Jumat (9/4/2021) waktu Inggris, Pangeran Philip begitu dikagumi karena menjadi seorang suami yang amat mendukung peran istrinya.
Hal ini pula yang kemudian membuat Ratu Elizabeth semakin jatuh cinta pada suaminya selama puluhan tahun itu.
Dibuktikan dalam pidato Ratu Elizabeth dalam perayaan ulang tahun pernikahan ke 50 pada 1997 lalu.
"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian tetapi dia, secara sederhana, telah menjadi kekuatan dan tonggak saya selama ini, dan saya, dan seluruh keluarganya, dan Inggris dan banyak negara lain, berhutang padanya lebih besar daripada yang dia inginkan. pernah mengklaim, atau kita akan pernah tahu."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth, Kisah Cinta Membentang 73 Tahun", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/10/092634720/pangeran-philip-dan-ratu-elizabeth-kisah-cinta-membentang-73-tahun?page=2.