ilustrasi
ilustrasi ( HAI Online)

Lebih Baik Minuman Hangat atau Dingin, Untuk Berbuka Puasa ?

17 April 2021 07:54 WIB

 

Bangkasonora.ID -Berbuka puasa dengan segelas minuman dingin mungkin udah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan sebagian masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan.

Kebayang kan, gimana segarnya es teh, es kolak, es kopyor hingga es buah yang dihidangkan setelah belasan jam menahan haus dan lapar?

Kalo kalian termasuk yang gemar berbuka dengan minuman dingin, kayaknya kalian mulai harus mencoba alternatif lain deh.

Sebab, dilihat dari aspek kesehatan, buka buka puasa dengan air hangat dianggap lebih baik daripada air dingin. 

Melansir Kompas.com (25/4/2020), Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, berpandangan bahwa mengawali buka puasa dengan minum air hangat lebih daripada dengan air dingin. 

 

Sebab, ia menjelaskan, air hangat nggak akan banyak menimbulkan efek samping seperti air dingin atau es ketika dikonsumsi saat buka puasa. 

Ia juga menerangkan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa bisa memicu kontraksi pada lambung. Itu karena lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.

Jadi, mengawali buka puasa dengan minum air dingin bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang melakukannya. 

Kondisi ini terutama dapat terjadi pada penderita penyakit maag. Minum air dingin saat buka puasa juga bisa memicu seseorang menjadi lebih mudah sakit. 

Hal itu dikarenakan, salah satu efek dari minum air dingin ketika buka puasa adalah dapat memicu produksi lendir berlebih pada tubuh. 

Sementara, kelebihan lendir ini bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit. 

Minum air dingin juga memiliki efek dapat menimbulkan sakit kepala meski tarafnya ringan. 

Alasan lain mengapa buka puasa dengan air hangat lebih baik daripada air dingin juga nggak terlepas dari manfaat air hangat itu sendiri. FYI, air hangat sendiri dianggap bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan. 

Jika tambahkan gula atau dimaniskan, air hangat bisa membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. 

Meski demikian, dr. Dien tentu nggak bisa melarang orang-orang untuk buka puasa dengan air dingin. Dia hanya menyarankan agar konsumsi air dingin saat buka puasa sebaiknya dapat dilakukan beberapa saat setelah makan besar dan minum air biasa lebih dulu. 

Mengutip Healthline, dijelaskan pula bahwa air hangat dapat membantu proses pencernaan. Minuman hangat memiliki efek vasodilator. 

Efek ini dapat melebarkan pembuluh darah dan melebarkan pembuluh darah dan merangsang aliran darah agar bergegas menuju usus. 

Selain memiliki efek vasodilator, minum air hangat juga dapat menghidrasi tubuh lebih cepat. 

Bukan hanya itu, air hangat dianggap dapat membantu sirkulasi darah dan secara keseluruhan membantu tubuh membuang racun lebih cepat. 

Minum air putih hangat dapat membantu meningkatkan suhu utama tubuh. Dengan begitu, kelenjar keringat akan terangsang. Saat tubuh berkeringat, racun dalam tubuh pun ikut keluar. (*)

Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul "Mana yang Lebih Baik? Buka Puasa dengan Minuman Dingin atau Hangat?"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm