SonoraBangka.id - Minum air hangat dapat membantu kontraksi usus untuk melancarkan proses pembuangan.
Tak hanya itu, segelas minuman panas juga dapat memberikan rasa nyaman, terutama di suatu hari yang dingin.
Dapat juga berfungsi sebagai penenang bagi pikiran yang ruwet, dan dapat membuat kita merasa lebih dekat dengan orang lain.
Selain itu, dapat membantu mendinginkan kita di cuaca yang panas.
Tetapi sementara banyak orang mencari secangkir kopi, teh atau minuman panas lain untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit, satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh minuman panas adalah melindungi Anda dari Covid-19.
Sudah banyak klaim yang bertentangan tersebar luas di media sosial dan di aplikasi layanan pesan pribadi, salah satu dari banyak info kesehatan palsu yang dibagikan.
Satu klaim yang menyatakan bahwa air panas cukup untuk melindungi orang dari virus sampai membuat badan PBB untuk urusan anak-anak (Unicef) mengeluarkan pernyataan bahwa klaim tersebut bukan dari mereka.
"Tidak ada bukti bahwa minuman panas dapat memberikan perlindungan untuk melawan infeksi virus," kata Ron Eccles, ahli penyakit pernapasan di Cardiff University di Inggris dan mantan direktur di Common Cold Center.
Eccles telah melakukan penelitian sebelumnya tentang dampak nyata dari minum cairan panas ketika menderita flu.
Dia menemukan bahwa sementara minuman panas mungkin dapat meredakan gejala pilek, kemungkinan hal tersebut sebagian merupakan efek dari peningkatan sekresi ludah dan lendir di mulut dan hidung, yang meredakan inflamasi.
Tetapi dia juga berkesimpulan bahwa ada efek plasebo yang ikut terlibat. Meski begitu, sejak awal, minuman panas tidak membunuh virus penyebab infeksi.
Dalam kasus Sars-CoV-2, virus corona yang menimbulkan penyakit Covid-19, BBC Future sudah meneliti bagaimana minum air tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona yang baru.
Virus itu tidak bisa hilang begitu saja hanya dengan minum air atau secara teratur berkumur dengan cairan kumur.
Kendati virus itu dapat memasuki tubuh melalui hidung dan mulut dalam droplet-droplet mini dari batuk orang lain yang terinfeksi, virus tersebut utamanya menginfeksi sel-sel saluran pernafasan.
Sel-sel tersebut membawa suatu enzim ke permukaan yang dibutuhkan virus untuk memasuki mereka, lalu mereka akan membawa droplet-droplet itu memasuki paru-paru, tempat yang tidak terjangkau oleh cairan yang masuk melalui mulut.
Begitu memasuki tubuh, virus itu dengan cepat memasuki sel inang manusia di mana mereka secara perlahan-lahan akan mereplikasi diri mereka, yang berarti mereka juga dapat bersembunyi dengan nyaman dari setiap upaya membasuhnya.
Beberapa penelitian awal sudah menunjukkan bahwa membutuhkan waktu hingga 30 jam sejak sel pertama terinfeksi, hingga titik di mana virus memperbanyak diri dan menginfeksi lebih banyak sel.
Demikian pula, begitu memasuki sel kita, virus terlindungi dari suhu seekstrim apapun.
Tubuh manusia cenderung bertahan pada suhu 37 derajat Celsius yang nyaman, dan sempurna bagi virus untuk memperbanyak diri dan menyebar.
Menenggak minuman panas sepertinya tidak akan meningkatkan suhu di saluran pernapasan Anda untuk membunuh virus yang berada di dalam sel.
Dibutuhkan suhu 56 Celsius atau lebih agar secara efektif dapat membunuh virus corona yang menyebabkan SARS.
Meski beberapa uji coba telah menunjukkan bahwa yang dibutuhkan adalah suhu yang lebih tinggi dari 60-65 Velsius.
Meski belum ada penelitian yang dipublikasikan mengenai virus penyebab Covid-19 dan ketahanannya terhadap suhu tinggi, tetapi tampaknya virus ini akan sama dengan virus corona lain.
Meski Anda dapat menggunakan suhu 70 derajat Celsius atau lebih untuk membunuh virus pada makanan dengan memasaknya, tetapi itu cukup panas untuk membuat kulit manusia melepuh dan menyebabkan luka.
Sangat mudah untuk melihat bagaimana masuk ke bak mandi air panas, seperti yang disarankan oleh nasihat medis palsu, akan sulit bertahan lama, dan lebih berbahaya daripada manfaatnya.
Bahkan jika Anda dapat tetap berada di air yang cukup panas, hal itu tetap tidak dapat membunuh virus apapun yang sudah masuk ke dalam tubuh Anda.
Hal ini disebabkan karena tubuh Anda bekerja keras untuk mempertahankan suhu di dalam tubuh agar tetap berada pada kisaran 37 celsius, terlepas dari seberapa panas suhu di luar tubuh Anda.
Anda lebih mungkin mengalami luka bakar dan mendapat kerusakan serius, daripada membunuh virus.
Meningkatkan suhu dasar tubuh Anda bahkan sampai 40 celsius dapat menyebabkan heat stroke parah.
Suhu tubuh yang lebih tinggi lagi dapat menyebabkan kematian kecuali segera ditangani.
Beberapa klaim yang menyesatkan juga menyebutkan bahwa beberapa senyawa dalam teh dapat memiliki efek perlindungan terhadap Covid-19, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini, seperti yang pernah dilaporkan BBC.
Jadi, minuman panas bisa meredakan gejala.
Namun seperti biasa, cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari Covid-19 adalah dengan mempraktekkan social distancing, mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh permukaan yang kemungkinan besar sudah terinfeksi dan mengikuti saran dari petugas medis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Minuman Panas Dapat Lindungi Tubuh dari Corona", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/12/200100923/mitos-atau-fakta-minuman-panas-dapat-lindungi-tubuh-dari-corona?page=all.