SonoraBangka.id - Perkembangan anak di masa depan tentunya dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan orangtuanya.
Jika anak sering dibentak dan dipukul, maka anak itu akan memiliki struktur otak yang lebih kecil ketimbang teman sebayanya yang tidak mendapat perlakuan serupa.
Studi terbaru yang dimuat ke dalam jurnal Development and Psychology menunjukkan fakta tersebut.
Dalam studi itu, para peneliti memeriksa otak 94 anak berusia 12-16 tahun yang mengalami pola asuh yang kasar di saat mereka masih berusia sekitar 2,5-9 tahun.
Setiap anak dikelompokkan berdasarkan seberapa sering mereka mendapat perlakuan kasar seperti dibentak atau dipukul.
Anak yang sering mengalami pola asuh yang kasar dari orangtua mereka memiliki lebih sedikit materi abu-abu di area korteks prefrontal dan amigdala.
Kedua area otak tersebut berhubungan dengan kesehatan emosional dan mental.
"Implikasinya melampaui perubahan di otak," kata ketua peneliti Sabrina Suffren.
"Saya pikir orangtua dan masyarakat harus memahami seringnya menggunakan praktik pengasuhan yang kasar dapat membahayakan perkembangan anak."
"Kita berbicara tentang perkembangan sosial dan emosional, serta perkembangan otak mereka."