Studi baru tersebut mengacu pada studi tahun 2019 yang menunjukkan, anak yang mengalami pola asuh kasar mengalami penurunan fungsi otak.
Menurut Suffren, kendati studi yang dilakukan Suffren tergolong kecil, namun temuan ini tergolong signifikan dan baru.
"Ini pertama kalinya praktik pengasuhan anak yang kasar dikaitkan dengan penurunan ukuran struktur otak."
"Ini mirip seperti apa yang kita lihat pada korban tindakan pelecehan berat," tutur dia.
Namun dia menekankan, orangtua yang membentak atau berteriak sesekali kepada anak bukan merupakan "tersangka" yang menyebabkan otak anak menjadi rusak.
"Ingatlah anak-anak ini terus-menerus menjadi sasaran praktik pengasuhan yang kasar antara usia 2-9 tahun," kata dia.
"Itu artinya, perbedaan dalam otak mereka terkait dengan paparan berulang terhadap praktik pengasuhan anak yang kasar selama masa kanak-kanak," tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terbukti, Pola Asuh Kasar Perkecil Struktur Otak Anak", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/21/040000320/terbukti-pola-asuh-kasar-perkecil-struktur-otak-anak?page=2.