Planet neraka yang berada di luar Tata Surya kita ini, kira-kira berukuran satu setengah kali ukuran Jupiter dan mengorbit di sekitar bintang yang sangat panas kira-kira setiap dua hari.
Planet terpanas tersebut juga memiliki orbit retrograde, yang artinya, ia bergerak berlawanan arah dengan rotasi bintang induknya.
Planet baru yang diberi nama TOI-1431b ini, juga dikenal oleh para peneliti sebagai MASCARA-5b, tetapi Dr Addison mengatakan itu tidak ada hubungannya dengan makeup.
"Itu singkatan dari Multi-site All Sky Camera.
Nama itu berdasarkan survei [yang menemukan planet]. Para astronom suka membuat akronim lucu untuk teleskop dan observatorium mereka," ujar dia.
Penemuan planet baru ini, kata Addison, adalah hal yang sangat penting. Sebab, penemuan planet terpanas tersebut telah berkontribusi pada pemahaman komunitas luar angkasa global tentang pembentukan dan migrasi planet.
"Penemuan semacam ini mengajarkan kita banyak hal tentang keragaman sistem planet dan jenis arsitektur apa yang bisa ada,"ucapnya. Addison menambahkan agar planet raksasa ini bisa lebih dekat dengan bintangnya, maka pasti planet tersebut telah berpindah (migrasi planet).
"Penemuan semacam ini mengajarkan kita banyak hal tentang keragaman sistem planet dan jenis arsitektur apa yang bisa ada," ujarnya. Addison menambahkan agar planet raksasa ini bisa lebih dekat dengan bintangnya, maka pasti planet tersebut telah berpindah (migrasi planet).
"Menemukan lebih banyak jenis planet ini akan memberi kita lebih banyak data untuk mempelajari fenomena (migrasi planet neraka) semacam ini dan mencoba memahami lebih baik bagaimana jenis migrasi ini terjadi," jelas Addison.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Planet Neraka Ditemukan Astronom, Suhunya Capai 2.700 Derajat Celsius", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/29/080200023/planet-neraka-ditemukan-astronom-suhunya-capai-2.700-derajat-celsius?page=2.