Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) ( kompas.com)

Ini Alasan Kenapa ketika Isi BBM Pengendara Harus Turun dari Motor

29 April 2021 21:31 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Ketika sedang melakukan pengisian bahan bakar di SPBU ada beberapa prosedur yang harus dipatuhi. Satu di antarnya ialah pengendara sepeda motor harus turun dari kendaraannya.

Aturan ini dilakukan oleh seluruh tempat pengisian bahan bakar, baik di SPBU milik Pertamina (Persero) maupun Shell.

Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, kewajiban pengendara motor harus distandar dan turun dari motor, yaitu untuk menghindari penyebaran kalau terjadi percikan atau munculnya api.

“Untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), wajib mematikan mesin. Karena panas mesin disekitar area pengisian sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran. Untuk roda dua pada saat pengisian BBM wajib standard dan turun dari motor,” ujar Paimin kepada Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Paimin melanjutkan, ketika ada percikan api di sekitar atau di kendaraan pemilik akan panik dan membanting motornya. Kemudian motor akan terjatuh karena tidak distandar dan api berpotensi menjadi besar.

“Saat panik, umumnya motor akan ditinggal begitu saja atau dijatuhkan. Pemilik akan kabur menjauhi sumber api tadi. Perilaku seperti ini yang ingin dihindari, karena potensi api tambah besar dan menyebar,” katanya.

Hal tersebut berbeda bila motor di standar dan pemiliknya turun dari kendaraan. Seandainya ada kebakaran, pemilik hanya lari meninggalkan motor di tempat namun tidak menyebar. Penangannya pun bisa lebih cepat.

Selain itu, mesin kendaraan juga harus dimatikan. Masalahnya, mesin kendaraan merupakan unsur pematik api.

“Ketika didukung udara dan ada zat pembakaran yakni uap bensin, maka hanya butuh sepersekian detik dari keadaan normal untuk memicu api” ucap Paimin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Saat Isi BBM Pengendara Harus Turun dari Motor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/29/114200815/ini-alasan-kenapa-saat-isi-bbm-pengendara-harus-turun-dari-motor.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm