( Ist)

Beri Motivasi, Gubernur Erzaldi Katakan Penyuluh dan Peneliti Garda Terdepan Keberhasilan Pertanian Babel

19 Mei 2021 15:39 WIB

SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memotivasi Penyuluh dan Peneliti Pertanian di Babel. Dirinya mengatakan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Babel merupakan salah satu potret keberhasilan kinerja peneliti dan penyuluh di Bangka Belitung.

"NTP bulan Maret 2021 kita tercatat sebesar 121,89. Ini naik sebesar 3,93 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 117,28. Begitu juga harga beberapa komoditi utama kita seperti lada dan karet mengalami kenaikan. Harga lada kita saat ini saja sudah Rp95 ribu, "ujar Gubernur Erzaldi saat membuka kegiatan Temu Tugas Peneliti dan Penyuluh Mengenai Akselerasi Hilirisasi Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian di Hotel Soll Marina, Minggu lalu.

Tidak hanya itu, saat ini tidak ada lagi daerah di Babel ini yang mengalami kerawanan pangan. Begitupun hasil gabah kita sudah mampu memenuhi 49 persen kebutuhan beras lokal.

"Ini artinya penyuluh kita sudah mampu berkolaborasi dengan petani kita. Jadi saya minta penyuluh kita ini jangan minder. Kalian punya peran penting untuk mentransfer ilmu bagi para petani kita. Pekerjaan kalian ini sangat mulia," pesan gubernur menyemangati peserta yang hadir.

Kemudian Gubernur Erzaldi menekankan pentingnya penerapan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hingga peningkatan daya saing global.

"Di era 4.0 sekarang, penyuluh wajib memiliki kompetensi di bidang teknologi. Penyuluh pertanian juga harus memiliki kemampuan pendekatan interpersonal karena kalian ini adalah mitra terdekat dan yang paling dipercaya oleh petani," terangnya.

Tidak hanya itu, gubernur juga mendorong agar penyuluh memiliki kemampuan pemasaran dan mampu membaca peluang. Dikatakannya, Bangka Belitung memiliki banyak potensi pertanian, untuk itu penyuluh hendaknya memiliki wawasan yang luas.

Gubernur mengingatkan penyuluh pertanian di lapangan agar peka terhadap permasalahan pertanian di Babel. Salah satu yang jadi perhatian Pemprov. Babel saat ini menurutnya adalah permasalahan lada yang banyak dicampur sehingga menurunkan kualitas lada Babel.

"Hal ini mengakibatkan harga lada kita turun. Tapi dengan adanya buku putih Indikasi Geografis (IG) Lada Putih Muntok dari Kemenhumkam RI, tata kelola lada yang diperdagangkan dari Babel harus memakai IG tersebut. Sehingga tidak ada lagi pihak yang bisa mempermainkan harga lada dan melakukan ekspor lada sembarangan," tegas gubernur.

SumberDiskominfo Babel
PenulisEdwin
EditorEdwin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm