Awalnya mungkin karbohidrat sederhana seperti permen dan soda dapat menyebabkan lonjakan serotonin, yang membuat kita merasa lebih gembira.
Tetapi itu tidak berlangsung lama dan sebelum kita menyadarinya kita akan mendambakan lebih banyak permen untuk meniru perasaan itu.
"Bisa dibayangkan, hal ini menyebabkan peningkatan gula darah secara terus menerus yang pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan kadar kortisol, penambahan berat badan, dan banyak penyakit kronis," terangnya.
Sebaliknya, karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membuat kita cenderung melepaskan pasokan hormon serotonin lebih stabil.
Jenis karbohirat kompleks misalnya beras merah, roti gandum, pasta gandum utuh, atau oatmeal.
Jenis karbohidrat ini dapat membuat perut kenyang lebih lama dan gula darah lebih stabil.
5. Perbanyak minum air putih
San Miguel juga merekomendasikan agar kita mendapatkan hidrasi yang cukup untuk mengontrol hormon dan tingkat stres.
"Dehidrasi meningkatkan kortisol. Saya memberi tahu pasien saya untuk memperbanyak minum air putih setiap hari," katanya.
Nah secara umum, kebanyakan orang dewasa harus menargetkan setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang setiap hari dan dua sesi latihan kekuatan per minggu.
Jadi, selain minum air putih yang banyak, kita sebaiknya mendapatkan tidur yang berkualitas baik dan rutin berolahraga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, 5 Kiat Melakukan Diet yang Dapat Mengurangi Stres", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/13/082453820/simak-5-kiat-melakukan-diet-yang-dapat-mengurangi-stres?page=3.