Sementara itu, data juga menunjukkan vaksin ini juga melindungi infeksi parah dari Covid-19 yang menyebabkan rawat inap pada 100 persen populasi yang diteliti. Para ahli Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) mengungkapkan sebelumnya bahwa efikasi vaksin dalam uji klinis fase 3 multi-negara berkisar antara 51-84 persen.
Di Indonesia, pada bulan Mei 2021, studi terhadap vaksin Sinovac terhadap 120.000 tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin tersebut, menemukan kemanjuran vaksin CoronoVac, 94 persen efektif mencegah penyakit simtomatik.
Dalam evaluasi awal itu, panel SAGE menemukan suntikan vaksin virus corona ini efektif dalam mencegah Covid-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun, tetapi beberapa data kualitas tentang risiko efek samping vaksin Covid-19 yang serius masih kurang.
Mengutip dari bukti kesenjangan keamanan dalam kehamilan, dan tentang keamanan, serta perlindungan klinis pada orang yang lebih tua, orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, dan evaluasi efek samping jarang terjadi.
Pakar SAGE yang mengeluarkan rekomendasi kebijakan untuk negara bagian dan pedoman dosis, telah meninjau vaksin Sinovac pada Mei lalu.
Ketua dan kepala eksekutif Sinovac Weidong Yin mengatakan bahwa uji klinis telah memberikan dasar ilmiah yang kuat, agar suntikan pembuat obat itu disetujui oleh lebih dari 40 negara dan oleh WHO.
China sudah menyebarkan ratusan juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinopharm dan Sinovac di dalam negeri dan mengekspornya ke banyak negara, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kantongi Izin WHO, Vaksin Covid-19 Sinovac Masuk dalam COVAX", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/02/160100723/kantongi-izin-who-vaksin-covid-19-sinovac-masuk-dalam-covax?page=2.