Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri ( asiandelight )

Bullying Tingkatkan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja. Yuk Kenali Itu !

12 Juni 2021 11:08 WIB

SonoraBangka.id - Cyberbullying bukan faktor utama dalam beberapa kasus bunuh diri pada remaja.

Namun, perundungan (bullying) bisa membawa dampak negatif yang besar pada perkembangan diri remaja itu sendiri.

Efek tersebut bahkan bisa terbawa sampai dewasa. Perundungan lebih dari sekadar ejekan dan itu dapat dipandang sebagai risiko yang mengganggu kesehatan maupun kesejahteraan secara serius.

Sebab, apabila dilakukan terus-menerus, perundungan tidak hanya dapat merusak kesehatan mental seseorang, tetapi juga menyebabkan perilaku menyakiti diri sendiri atau self-harm hingga bunuh diri.

Kendati begitu, menurut penelitian dari James Cook University dan University of Queensland risiko bunuh diri itu lebih tinggi jika mereka sudah memiliki faktor gaya hidup tertentu.

Dengan melanjutkan studi dan riset yang sudah ada sebelumnya, para ahli dapat melihat lebih dekat efek perundungan yang hasilnya dapat membantu membimbing orangtua maupun ahli medis untuk merawat korban perundungan secara tepat.

Salah satu peneliti Dr Yaqoot Fatima mengatakan bahwa studi ini melibatkan lebih dari 280.000 siswa berusia antara 13 dan 17 tahun dari 90 negara.

Menurut dia, bunuh diri adalah penyebab utama kematian remaja yang mendapatkan perundungan.

"Remaja yang dibully dua kali lebih mungkin untuk memikirkan dan merencanakan bunuh diri dibandingkan dengan remaja yang tidak dibully," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Medical Xpress, diketahui ada banyak faktor yang berperan dalam menghubungkan perundungan dengan potensi bunuh diri.

Faktor tersebut mencakup tiga gaya gaya hidup yang berkontribusi pada risiko bunuh diri yakni kesepian, gangguan tidur, dan konsumsi alkohol.

Ketiga faktor ini berperan penting dalam empat sampai sembilan persen kasus bunuh diri pada remaja yang mengalami perundungan.

Masalahnya, semua faktor ini adalah bagian dari sebuah siklus yang saling berhubungan satu sama lain.

Misalnya, kesepian dapat menyebabkan remaja mengalami masalah tidur dan membuat mereka mengonsumsi alkohol untuk mengatasinya.

Nah, memang sangat penting bagi orangtua ataupun tenaga medis profesional untuk mengetahui faktor-faktor ini dan dapat melakukan intervensi dengan cara yang lebih efisien sebelum terlambat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Risiko Bunuh Diri pada Remaja yang Di-Bully", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/11/175458620/kenali-risiko-bunuh-diri-pada-remaja-yang-di-bully.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm