SonoraBangkaID -
Radiohead memang termasuk ke dalam golongan band tua dari dekade 90an. Tapi, hype band asal Inggris ini di kalangan anak muda masa kini anehnya masih begitu besar.
Coba, siapa anak jaman sekarang yang mengklaim diri sebagai edgy dan eksis di pergaulan nggak tau lagu 'High And Dry'? Kayaknya jarang.
Nah, apabila lo adalah milenial dan generasi z yang masuk golongan tersebut (suka memutar 'No Suprises' atau 'Paranoid Android' sebagai lagu pengatar tidur maupun playlist party) pastinya lo nggak akan asing sama album debut Radiohead yang bertajuk 'Pablo Honey'.
Yap, album inilah yang menelurkan single best-seller 'Creep'.
Kalau lo mengenal lagu-lagu Radiohead jaman sekarang yang identik sama unsur elektronik yang terkesan robotik dan absurd, 'Pablo Honey' menawarkan sesuatu yang sepenuhnya beda.
Selaras dengan tren musik rock alternatif di era 90an, album ini pun masih memasukan elemen distorsi dan gebukan drum yang kasar.
Seperti yang lo tau, saat itu skena musik Inggris lagi gencar-gencarnya menyemarakkan arus musik alternatif yang berjuluk britpop.
Style britpop sendiri konon merupakan wujud perlawan para musikus dan audiens Inggris terhadap kepopuleran band-band grunge asal Amerika Serikat.
'Pablo Honey' pun saat itu menjadi berkah sekaligus kutukan bagi Thom Yorke cs. Pasalnya, meski album ini sukses membawa nama Radiohead ke kancah mainstream, nggak sedikit fans Inggris saat itu yang mencomooh band ini sebagai poser musik grunge.
Selain 'Creep', 'Pablo Honey' juga melahirkan dua single lain, meski dalam catatannya cuma 'Creep' yang paling laku di pasaran.
'Creep' sendiri kabarnya ditulis oleh Thom Yorke di akhir 80-an. Konon, crunch gitar Jonny Greenwood di bagian chorus adalah upaya untuk menyabotase 'Creep' lantaran sang gitaris benci sama lagu ini.
Udah gitu, saat pertama kali dijadikan single, 'Creep' sempat dilarang diputar di stasiun radio Britania Raya karena dianggap "terlalu depresif".
Radiohead pun berhasil keluar dari stereotip poser grunge setelah merilis 'The Bends' di tahun 1995. Album kedua tersebut berhasil mearih lebih banyak pujian daripada 'Pablo Honey'.
Terlepas dari semua itu, debut album ini merupakan catatan sejarah penting bagi Thom Yorke dkk. sebelum band ini menemukan sound unik yang para kaum muda kekinian kenal sekarang. (*)