2. Saluran pernapasan
Gejala alergi susu sapi bisa juga bisa mengenai di saluran napas, misalnya batuk-batuk di malam hari ke arah pagi hari.
Risiko gangguan pada saluran napas yaitu asma 21 persen, rinitis 20 persen.
3. Kulit Gejala alergi
juga bisa muncul di kulit. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa eksim atau dermatitis atopik sebanyak 35 persen, sedangkan biduran atau urtikaria sebesar 18 persen.
Alergi susu sapi juga bisa memicu gejala yang berat pada kulit, seperti sistemik yaitu timbulnya anafilaksis sebesar 11 persen. Untuk mencegah hal itu terjadi, kata Prof. Budi, orangtua harusnya memberikan ASI ekslusif. Jika memang tidak bisa memberikan ASI eksklusif, orangtua bisa menggunakan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein hidrolisa parsial (PHP). "Namun jika gejala alergi sudah muncul dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya) atau susu asam amino,” ungkap Prof. Budi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com