Studio Bellerby memperkerjakan lebih dari 20 pengerajin. Mulai dari kartografer yang mendesain peta bertanduk hingga seniman yang melukis detail bola itu.
Dengan tangan yang mantap, seniman menyorot setiap benua dengan membuat bayangan di perbatasan, garus pantai, dan detail geografis lainnya. Supaya memastikan bahwa setiap sapian kuas dieksekusi dengan sempurna.
Perhatian terhadap detail juga membantu pembuatan bola dunia tetap relevan, terutama di zaman moderen ketika kebanyakan orang beralih ke Google Maps atau bentuk GPS lainnya untuk informasi geografis.
Selama pandemi COVID-19, Bellerby mengalami kenaikan sekitar 15 persen dari pesanan di berbagai dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada rentang waktu per tahun.
Rata-rata, studio ini memproduksi 750 bola dunia tiap tahun dengan harga mulai sekitar £ 1.300 hingga £ 44.500 ($ 89.000) untuk model terbesar.
"Sebuah bola dunia adalah visualisasi akhir dari tempat kita tinggal di tata surya," kata Bellerby. "Anda memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia dengan cara yang tidak dapat anda lakukan [dengan melihat layar komputer]. Menggunakan sesuatu seperti Google Maps untuk berpindah dari titik A ke titik B benar-benar efisien. Bola dunia terus-menerus mengingatkan kita betapa kecilnya kita, dan betapa indahnya dunia ini."
Artikel ini sudah tayang di nationalgeographic.grid.id