Mobil ambulans membawa pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Ibis Style hotel di Mangga Dua, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2020). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Krisnadi mengatakan sebanyak 4.116 kamar dari 30 hotel di Jakarta siap untuk menampung pasien COVID-19 dengan kategori OTG.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Mobil ambulans membawa pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Ibis Style hotel di Mangga Dua, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2020). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Krisnadi mengatakan sebanyak 4.116 kamar dari 30 hotel di Jakarta siap untuk menampung pasien COVID-19 dengan kategori OTG.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) ( kompas.com)

Hindari Sikap Mengekor Ambulans di Jalan

10 Juli 2021 22:50 WIB

SONORABANGKA.ID - Kendaraan Mobil ambulans dan pemadam kebakaran adalah contoh kendaraan khusus yang mendapatkan prioritas di jalanan.

Ini berarti bila kendaraan tersebut sedang melintas, pengguna jalan lain wajib untuk memberikan jalan agar ambulans atau mobil pemadam kebakaran ini bisa lewat terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kasus penularan Covid-19 di Indonesia belakangan ini, sering ditemukan ambulans melaju di berbagai wilayah.

Oleh karena itu, para pengguna jalan harus selalu siaga dan segera memberi kesempatan menyalip bila bertemu dengan mobil ini.

Walau begitu, umum ditemui fenomena pengguna jalan lain ikut mengekor mobil ambulans saat sedang bertugas. Sikap semacam ini bertujuan untuk ikut menyalip kendaraan lain dengan memanfaatkan ambulans sebagai pembuka jalan.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menegaskan, bahwa sikap tersebut merupakan tindakan yang berbahaya baik bagi si pelaku maupun pengguna jalan lain.

"Yang pasti bahaya. mengingat kita akan meningkatkan kecepatan di space yang sempit untuk bisa beriringan. Apalagi bila kendaraan di depan tidak memberi jalan atau menutup jalan kita karena dilihatnya kendaraan kita bukan kendaraan prioritas," kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.

Hal yang sama dengan Marcell, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana turut mengecam perilaku pengguna jalan yang mengekor ambulans. Menurutnya hal tersebut adalah tindakan tak beretika.

"Pengemudi yg sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.

Ia juga mengatakan bahwa perilaku mengekor ambulans sangat berisiko menimbulkan kecelakaan. Ini karena si pengekor akan memaksakan jarak yang rapat lalu menyamakan laju kendaraannya dengan ambulans.

Dengan situasi seperti itu, si pengekor turut bermanuver di antara kepadatan lalu lintas. Sedikit kecerobohan saja bisa berisiko besar mengakibatkan tabrakan beruntun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Kebiasaan Mengekor Ambulans di Jalan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/10/074200815/hindari-kebiasaan-mengekor-ambulans-di-jalan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm