Bangkasonora.ID - Merawat tanaman hias itu perlu memerhatikan banyak hal. Salah satunya adalah proses pemupukan.
Proses pemupukan yang benar bisa membuat tanaman hias menjadi cepat tumbuh dan subur, lo.
Ada dua jenis pupuk yang bisa digunakan, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan pabrik. Tapi, banyak orang lebih memilih pupuk alami.
Apakah teman-teman tahu bahan untuk pupuk alami? Jika belum, yuk, cari tahu!
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa bahan di rumah yang bisa digunakan untuk pupuk alami:
1. Sampah Dapur
Pupuk alami bisa dibuat dari sampah dapur. Lebih tepatnya pupuk kompos. Penggunaanya paling baik di musim panas.
Hal ini dilakukan agar tanah dari tanaman hias menjadi lembap.
Untuk masa berlakunya, pupuk kompos dari sampah dapur ini bisa bertahan satu sampai dua tahun.
2. Ampas Kopi
Ampas kopi bisa dijadikan menjadi pupuk alami. Tanaman hias yang cocok dengan pupuk ampas kopi, yaitu mawar, blueberry dan tomat.
Ada dua cara yang bisa dipraktikkan, pertama, dengan menataburkan ampas kopi ke permukaan tanah.
Kedua, dengan membuat air rendaman ampas kopi. Caranya, campur air dan ampas kopi. Lalu, diamkan selama seminggu.
Terakhir, siram rendaman ampas kopi ke tanaman hias sebagai pupuk cair.
3. Cangkang Telur
Cangkang telur ternyata bisa menjadi pupuk alami. Hal ini karena cangkang mengandung banyak nutrisi, salah satunya kalsium karbonat.
Cara menggunakannya, dimulai dengan membersihkan cangkang telur. Lalu, pecahkan menjadi beberapa bagian.
Terakhir, tuangkan cangkan telur ke pot tanaman hias.
4. Kulit Pisang
Kulit pisang juga bisa digunakan untuk pupuk alami. Hal ini karena kulit pisang mengandung potasium.
Salah satu tanaman hias yang menyukai potasium adalah mawar.
Cara menggunakannya cukup kubur kulit pisang di lubang di samping tanaman mawar agar bisa menjadi kompos secara alami.
Atau dengan cara mengubur kulitnya ke lapisan atas tanah, saat mawar tumbuh.
Perlu diperhatikan, bahwa pemberian pupuk alami itu tidak boleh berlebihan.
Harus sesuai takaran, ya, teman-teman.
Ciri-ciri tanaman hias yang harus diberi pupuk, yakni:
(Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan, Ikawati Sukarna)
Artikel ini sudah tayang di https://bobo.grid.id/