"Jika digunakan dengan hati-hati tentunya fitur pembayaran ini mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan Indonesia," tambahnya dalam keterangannya, Jumat (27/09/2019).
Grant Thornton juga merangkum 5 risiko penggunaan pay later yang perlu dipahami, yuk simak!
1. Perilaku konsumtif berlebihan
Penggunaan pay later bisa memberikan dorongan belanja impulsif secara tidak sadar.
Jika seperti itu, seringkali kita membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
2. Ada biaya yang tidak disadari
Ada biaya yang langsung aktif saat kita menggunakan pay later, seperti biaya subscription, biaya cicilan dan biaya lainnya yang dapat berbeda dari tiap aplikasi.
Mudahnya pembelian fasilitas pay later dari berbagai aplikasi seringkali dapat mengganggu pengaturan keuangan pribadi dengan banyaknya cicilan yang datang.