SonoraBangka.id - Jika meemui anak yang susah makan tentu membuat orangtua harus putar otak.
Sebab di usia belia, anak membutuhkan berbagai nutrisi dari makanan untuk tumbuh kembangnya.
Jangan khawatir, karena ada tips untuk meningkatkan nafsu makan anak.
Namun sebelumnya, kenali terlebih dahulu penyebab anak susah makan:
- Nafsu makan anak bervariasi secara konstan, karena percepatan pertumbuhan dan variasi aktivitas.
- Anak tidak tumbuh secepat bayi, jadi mereka membutuhkan lebih sedikit makanan.
- Anak memiliki perut yang kecil.
- Anak sangat tertarik dengan dunia di sekitar mereka, sehingga mereka memiliki rentang perhatian yang pendek untuk makanan.
- Anak ingin mendorong batas dan menunjukkan betapa mandirinya mereka.
Nah berikut ini adalah cara mengatasi anak susah makan, melansir Nakita:
1. Menciptakan lingkungan makan yang positif
Jadikan waktu makan sebagai momen keluarga yang bahagia. Duduk bersama untuk makan bersama anak kapan pun orangtua bisa.
Lalu, tunjukkan pada anak betapa orangtua menikmati makan makanan yang telah disiapkan.
Selain itu, libatkan anak dalam membantu menyiapkan dan memasak makanan keluarga.
Tawarkan juga makanan baru saat orangtua dan anak sedang santai, dan saat anak tidak terlalu lelah atau terganggu oleh hal-hal lain.
2. Menyajikan makanan baru
Orangtua bisa melakukan percobaan 10-15 kali agar anak dapat menerima dan menikmati makanan baru.
Selain itu, sajikan anak makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya, karena anak akan mendapatkan manfaat nutrisi dari berbagai macam makanan, dan menerima rasa dan tekstur baru sebagai hal yang 'normal'.
Jika anak menolak sesuatu, tawarkan lagi dalam waktu seminggu ke depan.
Anak mungkin melahapnya dan bahkan meminta lebih sampai minat pada makanan.
3. Mengikuti kemauan sang anak
Biarkan anak menyentuh, menjilat, dan bermain dengan makanan saat mereka sedang belajar makan.
Selain itu, biarkan anak belajar makan sendiri, dan beri anak bantuan jika diperlukan.
Jika anak sudah kehilangan minat, atau tampak lelah, rewel, atau tidak sehat, singkirkan makanannya.
Nah, jika sudah menemukan sesuatu yang dimakan dan dinikmati oleh anak, orangtua mungkin bisa untuk terus menyajikannya.