SONORABANGKA.ID - Ketika berkemudi, terdapat berbagai hal yang bisa ditemui baik yang menyenangkan sampai membuat khawatir seperti setir kemudi terasa berat padahal sudah menggunakan teknologi power steering.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi menjelaskan, kondisi tersebut umum terjadi khususnya bagi mobil yang sering digunakan dalam waktu lama.
Tetapi bukan berarti pengemudi bisa mengabaikannya karena setir yang terasa berat dapat menyebabkan beragam risiko, mulai dari kerusakan di komponen terkait sampai kecelakaan.
Agar diketahui, power steering di mobil ada dua jenis yakni Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electronic Power Steering (EPS). Kerja keduanya mirip-mirip yakni menciptakan tekanan pada roda untuk berubah arah.
Lebih lanjut, berikut empat penyebab yang membuat power steering menjadi berat ketika mobil dikemudikan:
1. Cairan power steering berkurang
Bambang menyatakan, pertama ialah karena cairan power steering yang berkurang. Diketahui, komponen ini berguna memberikan tekanan terhadap piston di dalam rack dan pinion.
Ketika cairan tersebut kurang, maka tekanan yang diberikan pada piston juga akan berkurang.
"Pada HPS yang sering bikin rusak itu jika cairan power steering bocor. Sementara pada EPS, bisa dibilang lebih minim perawatan," ujar Bambang kepada Kompas.com.
Cairan power steering letaknya di sekitar silinder reservoir, dekat salah satu ujung power steering belt. Disarankan untuk pertahankan cairan pada tingkat atau level yang tepat.
Cairan power steering biasanya berwarna merah tua. Segera lakukan penggantian cairan jika warnanya sudah berubah menjadi gelap.
2. Power steering belt rusak
Berfungsi sebagai memulai dan menghentikan putaran pada bagian power sterering, jika belt terdapat kerusakan atau kendur tentu mengakibatkan berkurangnya kinerja di komponen tersebut.
Adapun belt dimaksud terbuat dari karet dan cukup rentan untuk rusak.
3. Rack steer rusak
Rack steer merupakan bagian dari rack dan pinion. Bagian ini juga bekerja sama dengan sistem power steering. Penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan rack steer bisa rusak atau aus.
"Desain mekanisme rack steer kan pakai rack dan pinion. Kalau sering lewat jalan rusak juga celahnya bisa semakin besar. Tapi ini bisa dilakukan pengaturan ulang atau diganti," ujar Bambang.
4. Tekanan udara ban rendah
Power steering yang terasa berat bisa saja karena tekanan udara ban yang rendah.
"Tekanan udara yang rendah juga berpengaruh, karena ban masih satu sistem dengan power steering. Kalau kurang angin, kerja power steering jadi semakin besar," ujar Bambang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Setir Mobil Terasa Berat Saat Dikemudikan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/05/181200115/ini-penyebab-setir-mobil-terasa-berat-saat-dikemudikan?page=all#page2.