Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk
Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk ( ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Apa Itu Terapi Plasma Konvalesen dan Kapan Sebaiknya Digunakan ?

11 Agustus 2021 15:17 WIB

SonoraBangka.id - Plasma konvalesen saat ini banyak dicari untuk memenuhi kebutuhan terapi penyembuhan bagi orang yang sedang dalam penanganan akibat terinfeksi Covid-19.

Memang, belakangan ini kita semakin sering mendengar donor plasma konvalesen. 

Kita-kita yang pernah menderita Covid-19 bisa juga, kok, menjadi donor plasma konvalesen untuk membantu orang lain. Tapi ada syaratnya.

Bagaimana plasma konvalesen bisa menyembuhkan dan bagaimana bila kita ingin mendonor?
Kepada NOVA, Dokter Spesialis Patologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Leni Lismayanti, dr., SpPK(K) menjelaskan, plasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien yang pernah terkena Covid-19.

Plasma sendiri adalah bagian darah berwarna kuning dan cair dengan kandungan antibodi di dalamnya.

“Plasma konvalesen itu adalah plasma yang mengandung antibodi yang diperoleh dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh,” kata Leni.

Terapi ini berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi, di tubuhnya terbentuk  antibodi setelah ia sembuh.

Nah, bila plasma konvalesen yang sudah mengandung antibodi ini dimasukkan ke tubuh pasien yang sedang sakit, diharapkan dapat melawan infeksi virus yang sedang terjadi.

Tapi seperti yang dijelaskan Leni, terapi plasma konvalesen ini adalah terapi pilihan, digunakan jika belum tersedia vaksinasi atau terapi definitif untuk pasien Covid-19.
“Kalau misalnya vaksinasi ini sudah meluas kemudian terapi sejenis sudah ada, maka plasma konvalesen tidak diperlukan seperti sekarang,” kata Leni.
 
Untuk mendapatkan donor plasma sebetulnya tidak berbiaya, namun untuk pengolahan plasma secara umum di Indonesia biayanya berkisar Rp2 juta sampai dengan Rp2,5 juta.

“Harga bervariasi di masing-masing UTD (Unit Transfusi Darah, red.), harga per kantong
tergantung jenis dan jumlah pemeriksaan,” sambungnya.

Efektivitas Mengobati

Berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, Food and Drug Administration (FDA) menyimpulkan plasma konvalesen kemungkinan efektif dalam membantu mengobati Covid-19.

Hingga saat ini efektivitas dari terapi plasma konvalesen ini masih terus dalam proses penelitian. Namun ditemukan jika pendonor dengan antibodi yang baik akan lebih efektif untuk penyebuhan
pasien Covid-19.

“Sehingga di luar negeri sejak Februari bahwa pendonor konvalesen diprioritaskan harus memiliki antibodi bagus lebih signifikan memperbaiki pasien Covid-19,” kata Leni.

Adapun saat paling tepat bagi pesien Covid-19 menerima plasma konvalesen adalah pada saat ia belum menggunakan ventilator dan belum mendapatkan tindakan
intubasi. “Jika sudah berat itu sudah bukan tempatnya,” ujar Leni.

Senada dengan Leni, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan, masyarakat harus memahami bahwa terapi plasma konvalesen sangat baik diberikan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang.

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm