SonoraBangka.id - Plasma konvalesen saat ini banyak dicari untuk memenuhi kebutuhan terapi penyembuhan bagi orang yang sedang dalam penanganan akibat terinfeksi Covid-19.
Memang, belakangan ini kita semakin sering mendengar donor plasma konvalesen.
Kita-kita yang pernah menderita Covid-19 bisa juga, kok, menjadi donor plasma konvalesen untuk membantu orang lain. Tapi ada syaratnya.
Bagaimana plasma konvalesen bisa menyembuhkan dan bagaimana bila kita ingin mendonor?
Kepada NOVA, Dokter Spesialis Patologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Leni Lismayanti, dr., SpPK(K) menjelaskan, plasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien yang pernah terkena Covid-19.
Plasma sendiri adalah bagian darah berwarna kuning dan cair dengan kandungan antibodi di dalamnya.
“Plasma konvalesen itu adalah plasma yang mengandung antibodi yang diperoleh dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh,” kata Leni.
Terapi ini berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi, di tubuhnya terbentuk antibodi setelah ia sembuh.
Nah, bila plasma konvalesen yang sudah mengandung antibodi ini dimasukkan ke tubuh pasien yang sedang sakit, diharapkan dapat melawan infeksi virus yang sedang terjadi.
“Harga bervariasi di masing-masing UTD (Unit Transfusi Darah, red.), harga per kantong
tergantung jenis dan jumlah pemeriksaan,” sambungnya.
Efektivitas Mengobati
Berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, Food and Drug Administration (FDA) menyimpulkan plasma konvalesen kemungkinan efektif dalam membantu mengobati Covid-19.
Hingga saat ini efektivitas dari terapi plasma konvalesen ini masih terus dalam proses penelitian. Namun ditemukan jika pendonor dengan antibodi yang baik akan lebih efektif untuk penyebuhan
pasien Covid-19.
“Sehingga di luar negeri sejak Februari bahwa pendonor konvalesen diprioritaskan harus memiliki antibodi bagus lebih signifikan memperbaiki pasien Covid-19,” kata Leni.
Adapun saat paling tepat bagi pesien Covid-19 menerima plasma konvalesen adalah pada saat ia belum menggunakan ventilator dan belum mendapatkan tindakan
intubasi. “Jika sudah berat itu sudah bukan tempatnya,” ujar Leni.
Senada dengan Leni, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan, masyarakat harus memahami bahwa terapi plasma konvalesen sangat baik diberikan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang.