“Banyak item yang menentukan PCR ini mahal, untuk menentukan harga banyak yang kami perhitungkan paling mahal reagen. Tarif tinggi karena kami mengingat itu diluar jam kerja untuk melakukan pemeriksaan sampel lagi,” ujar Ervina.
Sedangkan untuk pemeriksaan sampel yang harus di running sebanyak dua kali akan dikenakan harga dua kali lipat dari harga biasa sebesar Rp2,5 juta pada hari yang sama.
“Karena pemeriksaan PCR normalnya dalam satu hari itu hanya bisa dilakukan satu kali dan prosesnya tidak sebentar,” sebutnya.
Menurut Ervina, dengan diturunkannya harga PCR mulai hari ini masyarakat belum begitu antusias. Tetapi tak menutup kemungkinan satu sampai dua hari kedepan terjadi peningkatan.
“Mungkin belum banyak yang tahu jadi tidak begitu banyak untuk hari ini,” tutur Ervina
Sementara itu, Deswita (35), warga Kelurahan Bintang, Kecamatan Rangkui menyebutkan, dirinya dikenakan tarif sebesar Rp900 ribu saat melakukan tes PCR di RSBT. Hasilnya sendiri akan ia terima keesokan harinya.
“Saya diambil sampel tadi jam 11.00 WIB. Kata petugas besok baru keluar hasilnya. Harganya sendiri mengalami penurunan,” katanya.
Dikatakannya, dengan adanya penurunan harga setidaknya dapat mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Apalagi lanjutnya, harga tes PCR lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket pesawat.
“Mudah-mudahan rencana pak presiden menurunkan harga PCR itu segera terealisasi, sehingga pekerjaan saya yang menuntut harus keluar kota sedikitnya bisa dikurangi dengan harga segitu,” imbuh Deswita.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Harga Tes PCR di RSBT Pangkalpinang Turun, Ini Kisarannya, https://bangka.tribunnews.com/2021/08/16/harga-tes-pcr-di-rsbt-pangkalpinang-turun-ini-kisarannya?page=2.