SONORABANGKA.ID - Bagian Power steering saat ini sepertinya sudah menjadi fitur wajib pada mobil-mobilan keluaran terbaru.
Fitur ini bisa meringankan kerja pengemudi saat memutar setir terutama saat dalam keadaan statis atau hendak parkir.
Untuk menjaga sistem power steering tetap bekerja secara optimal, para pemilik mobil disarankan untuk mengetahui juga hal-hal apa saja yang membuatnya cepat rusak. Berikut uraiannya.
1. Tidak teratur mengganti cairan power steering
Setiap cairan yang ada di dalam mobil hendaknya dilakukan penggantian yang rutin, termasuk juga cairan power steering.
Untuk tahu kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mengganti cairan power steering, pemilik kendaraan bisa membaca buku pandungan servis mobil.
“Disarankan tiap 40.000 km, cairan power steering diganti dengan yang baru,” ujar Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi kepada Kompas.com belum lama ini.
2. Kurangnya tekanan udara pada ban
Tekanan udara pada ban juga berpengaruh membuat sistem power steering cepat rusak. Masalahnya, ban juga merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut.
“Jika tekanan udara pada ban rendah, gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan akan lebih besar. Sebaliknya, jika tekanan ban sesuai maka kontak atau gesekan mobil dengan aspal akan mengecil. Sehingga kinerja power steering juga lebih ringan,” kata Bambang.